22- ADA APA?

60 20 12
                                    

Hai guys, thank you for 1k readers❤
Aku seneng bangettt
Terhuraa😭❤
Aku harap, cerita HAZEL ini semakin terus berkembang hingga ada yang meminang. Hehe
Aamiin
Bantu support ya, share juga supaya banyak dikenal orang. Thank you❤


Seorang gadis sedang duduk menyendiri didalam ruangan kamarnya, memandang penuh binar suatu benda yang baru saja ia miliki. Dan ... benda itu dari seseorang.

"Oh, astaga! Gelangnya bagus banget!" ia memandang gelang yang terpasang di pergelangan tangan kanannya.

"Vano nembak gue? Di kantin sekolah? Ya ampun, Vano!" gadis itu menutup wajahnya menggunakan selimut. Sedari tadi Shela salting sendiri.

"Ya walaupun abis jadian kena hukum, tapi nggak apa-apa." Shela masih terus bermonolog disertai kebaperan yang menjalar di hatinya.

"Apalagi tadi, Noval sempat nge-live," ia menjeda ucapannya lantas berguling-guling khas orang salting di kasurnya. "AAAA! SUMPAH YA, GUE NGGAK NYANGKAAA!!" Shela berucap dibalik selimut.

Cklek

"Heh! Ngapain kamu!" suara itu berasal dari Reno, sang Papa yang sudah berdiri di depan pintu kamar Shela sambil memandang putrinya penuh keheranan.

Mampus gue!

Seketika Shela duduk dengan selimut menyelimuti tubuhnya, dari atas kepala hingga bawah. Ia nyengir pada Reno, lantas berkata. "Ngga ngapa-ngapain, Pa, hehe."

"Papa liatin kamu dari tadi senyum-senyum sendiri, lah sekarang malah guling-guling." bukanya pergi, Reno malah bersedekap dada dengan menyenderkan tubuhnya di pintu.

"Apaan sih, Pa. Ngga ada apa-apa kok." Shela masih terus cengar-cengir sendiri.

"Yakiin?" Reno berucap sambil tersenyum menggoda pada putrinya ini. Benar-benar tingkah Shela berbeda dari biasanya!

"Yakin, komandan!" Shela melakukan hormat dengan raut wajah diserius-seriuskan.

"Oke," Reno menutup kembali pintu kamar Shela. Merasa Papanya sudah tak berada disana, Shela kembali memandangi gelang pemberian Vano dengan senyuman manisnya.

Tapi ... Cklek.

"Tuh, kan! Cengar-cengir, ada apa, sih? Cerita dong." Reno membuka kembali pintu yang membuat senyuman Shela buyar digantikan dengan wajah kesalnya.

"Ih, Papa!"

Reno terkekeh lalu berjalan mendekati Shela, setelahnya ia duduk di pinggiran ranjang dengan terus memandangi wajah putrinya yang kesal.

"Ya habisnya kamu aneh dari tadi, gimana nggak curiga."

Usai mengatakan itu, terdengarlah suara teriakan melengking berasal dari dapur. "SHELA! PAPA! AYO MAKAAN! NAJWA SAMA MAMA UDAH LAPER!"

"Astaga anak itu, jarak dapur ke kamar kamu jauh loh, Shel. Bisa-bisanya kedengeran, mana keras lagi." Reno menggelengkan kepalanya.

"Najwa kan kayak toa suaranya, ngga heran lagi." Shela ikut menimpali.

"Ya udah ayo, kita makan!" Reno menarik tangan kanan Shela, lalu bergegas ke dapur untuk makan malam bersama.

HAZEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang