19- OUR LEADER IS BACK

74 22 5
                                    

Kelas seakan kehilangan separuh nyawanya, sangat sunyi tak ada biang onar. Sandi, Noval dan Eki hari ini tak masuk sekolah hingga timbul banyak pertanyaan dari pemikiran masing-masing.

Brakk

"AYANG MBEB VANO UDAH MASUK BELOM?!" teriak dari siswi bermake up tebal, seragam ketat dan rambut berwarna hijau berdominan gelap. Ia menendang pintu hingga yang semulanya tertutup kini terbuka sangat lebar.

"AYANG VANO AYANG VANO. GUE GUMOH LIAT BENTUKAN LO." terka Naila, gadis cerewet ini memang paling anti dengan Lesa si gadis berpenampilan ala tante-tante.

"Heh! Gue gak ada urusan ya sama lo!" Lesa menunjuk Naila garang, setelahnya ia merengek manja namun terkesan menggelikan dimata Naila. "Ayo, friend, kita balik ke class." ia menggandeng lengan salah satu anteknya lalu melengos pergi begitu saja.

"Vano nya nggak ada. YANG ADA MALAH SI CABE!" teriak Lesa menggelegar dari luar kelas.

Tak terima dikata cabe oleh yang lebih cabe, Naila bangkit dari duduknya namun langsung ditahan oleh Alya. "HEH LO YANG CABE! TANTE GIRANG! LESANJENG!"

*****

Sandi, Noval dan Eki sedang berada di markas Lirex dengan sebagian anggota juga berkumpul disana. Membicarakan hal nekat semalam, semua tercengang mendengar cerita yang Sandi terangkan.

"Jadi Dreon lagi mabuk-mabukkan? Lah, kemarin si wakil kemari ngajak gelut katanya terkapar ngenes anjing!" ujar salah satu anggota, tersulut emosi.

"Ngibul doang, biasalah." sahut yang lainnya.

"Emang anj-"

"JING!"

Sandi terkekeh melihat raut wajah mereka yang kesal. Lengannya yang tersayat sudah diobati dan diperban.

Semalam, ketika Sandi sampai di markas, semua bergidik ngeri melihat lengan Sandi yang berlumuran darah. Beruntung di markas tersedia kotak P3K, jadi bisa langsung dibersihkan.

"Kira-kira si cupu lapor polisi kaga?" tanya Girta santai mengubah nama geng Dreon menjadi 'si cupu'.

"Kenapa?" tanya Sandi balik.

"Kalo ngelapor, biar gue siapin laporan balik. Kasus kejahatan mereka lebih banyak." berfikir sejenak maksud dari perkataan Girta, hingga beberapa detik setelahnya tawa mereka menggema di ruangan itu.

"Jadi maksud lo, kalo Dreon ngelapor nanti lo laporin balik, gitu?" beber salah satu anggota dibalas anggukan tipis dari Girta.

"Pinter banget otak lo, ayo ikut gue!" Noval menarik paksa Girta, cowok itu tertekan dan memiliki feeling bahwa akan terjadi kekonyolan Noval sebentar lagi.

"Kemana, nyet!"

"Rumah sakit! Operasi pertukaran otak." lagi dan lagi Girta harus menghela nafas sabar menghadapi makhluk satu ini. Ia menyentak tangan Noval yang masih saja menariknya.

Dugh

Brukk

"EKI BANGSAT! MATI LO!" amuk Noval menggelegar karena Eki menendang bokongnya sampai tersungkur mengenaskan di lantai, mengundang banyak tawa kepuasan tersendiri bagi para anggota.

"Malu-maluin amat sih lo." Eki mengulurkan tangannya berniat membantu Noval, namun yang cowok itu lakukan adalah merogoh saku celana lantas berlagak seperti menemukan harta karun. Ia mengeluarkan uang 500 perak lalu menaruh di telapak tangan Eki.

"Saya ada sedikit rezeki buat bapak. Mohon diterima." semua tercengang sedangkan Noval dengan santai berdiri dan beranjak dari sana.

Eki menatap tangannya yang berisikan uang 500 perak, lalu berteriak tak terima. "WOI NOVAL BIADAB LO! MUSNAH LO MONYEETT!"

HAZEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang