04- BERTEMU EKA

158 90 105
                                    

Shela sedang bersiap karena lima belas menit lagi ketiga sahabatnya akan datang untuk mengajaknya jalan-jalan dan membeli berbagai macam kebutuhan seorang wanita sekaligus jajanan enak dan pasti murah. Seblak contohnya.

Tak membutuhka banyak waktu, Shela sudah siap dengan outfit yang ia pakai hari ini, sangat simpel namun pastinya terlihat elegant. Ia sedang duduk di teras rumah sambil memakan camilan serta ponsel yang ia mainkan.

"Shela, ikut!" teriak adik Shela, ia bernama Najwa.

Najwa Anatta Shirennyla, gadis cantik nan imut yang masih duduk di kelas 11 SMA. Najwa satu-satunya adik Shela yang sangat disayangi oleh Shela. Walaupun suka jahil, ngeselin, tapi rasa sayang yang sudah tertanam sejak dulu tak akan pernah terhapuskan.

Najwa beda satu tahun dari Shela, meskipun keduanya sudah sekolah pada tingkat yang sama namun mereka tak satu sekolah.

"Sama temen-temen lo aja, Naj." jawab Shela tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"Mana sempat, keburu kunci mobil gue ditarik duluan,"

"Mampus." Shela beranjak pergi dari situ meninggalkan Najwa yang tengah kesal, ia menghentakkan kakinya karena tak seimbang dan juga ada sedikit air di lantai, alhasil tubuhnya terjatuh. Jatuh tanpa mengandung kata 'aesthetic'.

"Shela!" ia bangun sembari memegangi pinggangnya.

"Non Najwa, nggak apa-apa?" tanya penjaga rumah itu, kebetulan Papa-nya Shela dan Najwa adalah orang kaya pemilik perusahaan yang lumayan maju, jadi di rumahnya pasti ada penjaga serta supir pribadi.

"Nggak apa-apa, Pak." jawab Najwa cengengesan lalu berlari masuk ke dalam rumah sambil memegang pinggangnya yang terasa sedikit nyeri.

Tak lama kemudian, Alya, Naila dan Ratna tiba di rumah Shela. Mereka sudah sering main ke rumah Shela, penjaga rumah pun sudah kenal siapa mereja apalagi pada Alya dan Naila karena mereka berdua adalah sahabat Shela sejak SMP.

"Assalamualaikum, Shela, Tante, Om, Najwa, orang cantik best friend-nya Shela dateng." teriak Naila dari luar rumah terdengar sampe dapur dimana Siska--Mama Shela dan Najwa-- berada.

Siska dan Shela menghampiri mereka yang sudah duduk di sofa ruang tamu, "Eh, anak cantik, mau pada ngapain, nih?"

"Kita mau ngehabisin skincare Shela, ngehabisin kue di rumah ini, minta uang sama Om Reno, terus malemnya kita jalan-jalan." celoteh Alya panjang lebar tanpa ada ekspresi malu sedikit pun di wajahnya, sedangkan Naila dan Ratna melongo tak percaya.

Siska terkekeh dengan sahabat anaknya ini, selalu blak-blakan dari dulu hingga sekarang. "Om Reno masih di kantor," Reno--Papa Shela dan Najwa-- yang masih tetap ganteng walaupun sudah mempunyai dua anak gadis.

"Malu-maluin aja lo!" bisik Ratna menoyor ringan kepala Alya yang duduk di sampingnya, gadis itu hanya terkekeh tanpa dosa.

"Mau sekarang?" tanya Shela.

"Yu, sekarang aja."

"Ma, kita jalan dulu, ya? Biasalah jalan-jalan sore gini refreshing mata ngeliat jajanan di pinggir jalan." Shela menyalimi tangan Siska.

"Sekalian ngeliat cogan, Tan."

"Itu sih pasti,"

"Mata lo banyak dosa, tobat neng tobat. Besok mati terus sekarang belum tobat, gimana?"

HAZEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang