14- NIGHT RIDE

81 27 8
                                    

Ada cogan mau Night ride, nih...
Ikut, gak?
Kuyy gas nguenggg🛵

Malam hari yang gelap dihiasi cahaya bintang dan bulan kian membuatnya menjadi lebih indah. Pancaran cahaya itu mampu mengubah gelap langit malam menjadi gelap yang sangat indah untuk dipandang.

Malam belum terlalu larut, Geng Lirex yang diketuai Vano serta Sandi sebagai wakil kini akan melakukan Night Ride bersama Geng Tigrey yang diketuai Dion--kakak Vano--serta Erik sebagai wakilnya.

Lokasi kumpul berada di rumah sang ketua, lumayan luas halaman rumahnya bisa menampung 70 motor itupun berboncengan. Hanya sebagian yang ikut, jika ikut semua nanti dikira mau demo.

"UDAH PADA KUMPUL SEMUA YANG IKUT?" tanya Dion sedikit berteriak pada anggotanya.

"UDAH, BOS!"

"LIREX LENGKAP?" teriak Vano menggema di samping Dion.

"BELUM, VAN. TUNGGUIN BENTAR, LAGI DIJALAN KATANYA." teriak Girta di tengah-tengah kumpulan anggota, Vano mengangguk faham.

"Nggak semua, bego! Sebagian doang." ucap Noval dengan santai menoyor kepala sang ketua, Vano.

Vano mendelik tajam kepada Noval, ia semakin kesal ditambah lagi kejadian kemarin terjatuh dari atas meja. "Gue tau!" tukasnya.

Noval menyengir lalu berkata, "Santai, bos. Soal kemaren sori-sori, Van. Emang si Eki kampret banyak tingkah orangnya."

"Gue juga," Eki mengangkat tangannya, "Maaf gue nggak tahan ngakak kemarin."

Vano hanya melirik tanpa menjawab. Toh, mereka sudah biasa seperti itu. Sungguh mengesalkan.

"Masih temenan, kan, Pren?" pertanyaan Noval sukses membuat Vano beridik ngeri. Sandi, Dion yang mendengar pun ikut terkekeh.

"Apa lo ketawa!"

"Blacklist Noval Tareynando." ucap Vano bercanda dengan raut wajah santai, sedangkan Noval memasang wajah sok sedihnya, mendramatis.

Ia melirik Noval sekilas lalu berkata, "Gue nggak chilldish, tenang aja. Lo masih temen bahkan sahabat gue, walaupun gobloknya stadium gila."

"Nah, ini temen gue, nih!" Noval merangkul pundak Vano.

"Sok iye lu!" Eki menoyor kepala Noval, hendak dibalas namun Vano terlebih dahulu menghentikannya.

"Sekali lagi berulah," Vano menunjukkan kepalan tangannya didepan muka Noval dan Eki, "Mampus lo."

Dua orang itu langsung diam menunduk takut, bagaimana pun mereka tau jika bogeman Vano tidak pernah main-main nyerinya.

Brmm brmm

Deruman motor kembali terdengar, sekitar tujuh motor memasuki perkarangan rumah Vano. Sebagian anggota Lirex.

"Bos! Udah semua!" teriak Tio--salah satu inti Lirex-- pada Vano.

"Sekarang aja," Dion berjalan menuju motornya diikuti Vano serta tiga temannya.

"Bentar-bentar!" Noval mengeluarkan ponselnya yang berdering, ia membulatkan kedua mata ketika melihat siapa yang menelfonnya. Terdapat nama Alya disana.

HAZEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang