Chapter 19

79 44 3
                                    

H a p p y  R e a d i n g


Warning!!!
Sebelum membaca jangan lupa ⭐


× • • • ×

Tak lama kemudian Zean menemui Arvan dengan wajah yang sudah kotor terkena runtuhan tembok.

"Arvan Lo gak papa?"tanya Zean khawatir.

"Alen mana?"tanya Arvan, bukannya ia menjawab pertanyaan Zean ia malah menanyakan Alen.

"Alen di luar"jawab Zean.

Arvan langsung keluar menemui Alen,"Lo ngapain masih disini?"ucap Arvan dengan deruh napas yang tidak beraturan, lalu ia segera menarik tangan Alen keluar.

"Auuu, Arvan kaki gue sakit Lo bisa gak sih narik tangan gue pelan pelan"lirih Alen kesakitan.

"Hufft"

Tanpa banyak bicara lagi Arvan langsung menggendong Alen dan membawanya keluar dari gedung itu.

Sontak hal itu membuat Alen kaget' ia tidak akan pernah menyadari jika Arvan akan menggendong nya seperti ini.

"Arvan kenapa jadi perduli gini sama gue, buat gue jadi deg-degan gini sih haduh... Semoga ajah dia gak denger suara hati gue" batin Alen.

Tak lama Zean pun ikut keluar dari gedung itu sebelum semuanya hancur.

Sampai di luar gedung tersebut Arvan segera membawa Alen ke UKS untuk di obati kakinya.

"Zean, Lo kasih tau sama yang lain kalo Alen ada di UKS"perintah Arvan pada Zean.

"Oke"

Zean segera pergi menemui teman temannya yang masih berdebat dengan para pekerja itu.

"Pak!saya minta hentikan!"teriak Jidan yang langsung berdiri di depan buldozer tersebut.

"Ada apa anak ini, waduh nyari mati dia"ucap bapak itu.

"Kenapa Jidan sebegitu nya yah sama Alen, demi Alen dia mau ngelakuin hal bodoh kek gini" batin Alkira.

"Iya pak hentikan buldozer nya"sambung Alkira mengikuti Jidan.

"Kalo bapak tidak mau hentikan ini semua, kita gak akan pergi dari tempat ini!"teriak Ryan ikut menghadang buldozer itu.

Arun,dan Dalia pun mengikuti mereka bertiga yang menghadang buldozer nya agar berhenti.

"Kalian ini mau apa?"

"Lebih baik kalian pergi ini perintah dari guru kalian"

"Gak akan pak!teman kami ada di dalam gedung itu, dan kami tidak akan pernah membiarkan bapak untuk menghancurkan gedung nya sebelum teman kami keluar"ucap Jidan.

"Iya pak"sambung mereka serentak.

"Apa-apaan kalian ini, pergi sana!"bantah orang yang sedang menjaganya.

Zean yang melihat semua teman temannya sedang menghadang buldozer itu, ia segera menghampiri nya.

"Jidan...."teriak Zean.

Alenia Arasya✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang