H a p p y R e a d i n g
Warning!!!
Sebelum membaca jangan lupa ⭐× • • • ×
Hari Senin ini waktu Alen di habiskan di luar rumah, dari pagi sampe malam hari ini ia belum juga pulang, dan ia masih mengenakan seragam sekolah nya.
"Udah cocok jadi ibu rumah tangga nih si Alen"tutur Arun sambil memandangi Alen dari kursinya.
"Dah lah habis Alen masak gue bungkus aee terus bawa pulang"sambung Ryan yang sedang melakukan hal sama juga dengan Arun.
Jidan yang berada di sampingnya hanya mendengarkan mereka saja, ia sedang sibuk dengan game nya.
"Apa yang mau Lo bungkus?"tanya Arun.
"Pake nanya lagi luh, yah Alen nya lah siapa lagi"jawab Ryan dengan polosnya.
Arvan yang baru keluar dari toilet, ia melihat Arun dan Ryan sedang memperhatikan Alen.
Ia pun segera menghampiri mereka berdua dan berdiri di hadapan Arun dan Ryan.
"Ar.... Lo ngapain disitu?"tanya Ryan.
"Tau nih si Arvan ganggu ajah, gak tau apa kalo kita lagi ngeliat pemandangan bagus, jarang - jarang ada pemandangan di markas kita Ar..."sambung Arun.
"Enak ajah pemandangan, dia punya gue"tegas Arvan.
"Apa nya yang punya Lo Ar?"tanya Alen yang tiba - tiba berdiri di samping Arvan.
"Ituh si Arun sama Ryan, ye kan"jawab Arvan sambil mengedipkan sebelah matanya pada Arun dan Ryan seperti memberikan isyarat.
"Oh... Iyah, Iyah"
"Yaudah, tuh makan malem nya udah jadi"
"Heum... pasti enak nih"
Mereka berempat pun segera beranjak ke meja makan untuk segera menyantap makanan yang Alen buat.
Arun yang memulai duluan untuk mencoba makanan buatan Alen, "gimana Run?enak gak"tanya Alen gugup.
"Aduh perut gue tiba - tiba sakit"ucap Arun setelah memakan makanan buatan Alen, ia segera pergi ke toilet.
Ryan pun ikutan seperti Arun yang merasakan perutnya kesakitan setelah memakan makanan Alen.
"Loh pada kemana?emang gak enak yah"tanya Alen begitu khawatir.
Arvan dan Jidan yang melihat kedua temannya pergi ke toilet, mereka berdua pun langsung penasaran dan mencoba makanan itu.
"Enak ko makanan nya"ucap Jidan.
"Iyah enak"
"Terus mereka kenapa coba?"tanya Jidan bingung.
Tak lama kemudian Arun keluar dari dalam toilet sambil memegang perutnya, "haduhh Len gue sakit perut bukan karena makanan Lo, tapi... karena tadi siang gue sama Ryan coba - coba makan mie terus pake ini biar sedikit pedes gitu"
"Tapi kita gak tau itu cabe apa"sambung Ryan.
"Coba gue liat"
Alen langsung melihat apa yang sudah mereka berikan ke mie yang mereka makan tadi siang itu, dan ternyata itu adalah, "pantesan kalian kepedesan ini tuh namanya bon cabe level 60"tutur Alen sambil menunjuk level pada bon cabe tersebut pada mereka.
"Healah pantesan perut gue mules terus"cibir Arun.
"Sama gue juga"
Arvan, Alen dan Jidan pun ikut tertawa melihat kedua temannya itu kesakitan memegang perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alenia Arasya✓
Roman pour Adolescents{Sebelum membaca jangan lupa ⭐ dan coment} Cerita tentang seorang perempuan yang bernama Alenia Arasya, ia memiliki kehidupan yang begitu mewah dan juga berasal dari keluarga yang terkenal. Dan karena itu lah banyak teman - temannya yang ingin berte...