Chapter 18

69 44 2
                                    

H a p p y  R e a d i n g


Warning!!!
Sebelum membaca jangan lupa ⭐

× • • • ×

Alen tiba tiba bangun dari pingsannya dan mengerjapkan matanya lalu ia melihat sekelilingnya namun penglihatannya masih sedikit buram.

"Auu, puggung gue sakit banget, gua dimana ini?"lirih Alen bingung melihat sekitarnya. Ia merasakan tangannya sudah terikat oleh tali di kursinya.

Dan ia mencoba melepaskannya namun tenaganya belum cukup kuat untuk melepas tali tersebut.

"Akhrinya Lo bangun juga"ucap seorang pria paruh baya yang baru datang.

"Lo siapa?mau Lo apa?"

"Hufft, sudahlah gak usah banyak basa basi langsung ajah kita gilir"sambung anak buahnya.

Sontak ucapan tersebut membuat Alen kaget hingga membulatkan matanya dengan sempurna.

"Gimana nih bos?"

"Sabar kita tunggu perintah selanjutnya"ucap pria paruh baya itu sambil menghisap rokok-nya.

"Siapa kalian?lepasin gue!"bentak Alen sambil berusaha melepaskan diri nya.

"Sutt, jangan berisik nanti ketahuan"

"Bos... itu bos anu"tutur anak buahnya yang tiba tiba datang dengan deruh napas yang memburu.

"Ada apa?bicara yang jelas"tegas pria itu.

"Itu bos, di depan ada buldozer kayaknya mereka ingin menghancurkan gedung ini"ucap anak buahnya.

"APA!Arghhh sial!"

"Terus kita gimana bos?"

"Kita harus keluar dari sini"

"Lalu bagaimana dengan perempuan ini"

Pria itu menengok ke arah Alen lalu membuang putung rokok nya ke arah Alen, "tinggalkan saja dia, biarkan dia mati disini"ucap pria paruh baya tersebut.

Lalu mereka semua segera mencari jalan keluar untuk pergi dari gedung tua itu, karena hari ini juga gedung tersebut akan di hancurkan.

"Kalian mau kemana?lepasin gue!"teriak Alen yang terus berusaha melepaskan tali yang terikat di tangan nya. "Gua harus bisa keluar dari tempat ini"tutur Alen yang terus berusaha.

Bruk

Alen tak sengaja terjatuh bersamaan dengan kursi yang ia duduki, sangking berusaha nya agar ia bisa lepas dari tali tersebut.

"Auuu sakit, ah sial!pake berdarah segala lagi"kesal Alen yang melihat lengannya mengeluarkan darah, akibat terkena gesekan lantai yang kasar.

Alen pun terus berusaha bangkit dan mencoba mencari cara agar bisa keluar, "TOLONG! TOLONG! siapapun orang di luar sana tolongin gue!"teriak Alen sambil menggedor-gedor pintu.

Arvan dan Jidan sedang mencari Alen di bagian gedung tua itu, dan tak sengaja Arvan melihat jika gedung itu ingin di robohkan.

Alenia Arasya✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang