Chapter 23

58 38 3
                                    

H a p p y  R e a d i n g



Warning!!!
Sebelum membaca jangan lupa ⭐


× • • • ×

"Sudah gak ada bund, Abang saya meninggal dua tahun yang lalu waktu saya masih tinggal di Amerika"sambung Alen bercerita.

"Innalilahi, maaf yah Alen bunda jadi ngingetin kamu sama Abang kamu yang udah gak ada"

"Gak papa ko bunda, lagian kan itu udah jadi masa lalu"

"Yaudah nih bajunya, kamu ganti di toilet kamar ini ajah"ucap bunda Clarissa menunjukkan toiletnya pada Alen.

"Iya bunda"

"Kalo gitu bunda tinggal dulu yah"ucap bunda Clarissa lalu keluar dari kamar itu dan meninggalkan Alen sendiri.

Namun tak lama lagi Clarissa kembali lagi ke kamar itu tapi hanya dari pintu saja, "Alen... kamu mau bunda buatin apa?"tanya Clarissa.

"Oh, gak usah bunda Alen jadi ngerepotin bunda"jawab Alen.

"Gak papa dong, kan sekali kali bunda masakin buat kamu"

"Em...Terserah bunda ajah mau masakin apa, Alen ikut ajah"

"Gimana kalo bunda buatin nasi goreng, kamu mau?"tawar Clarissa.

"Iyah bunda, Alen mau"jawab Alen tersenyum.

"Oke, bunda buat dulu yah"ucap Clarissa lalu turun ke dapur untuk membuatkan nasi goreng.

Alen segera masuk ke dalam toilet, namun di saat ia sudah melepaskan pakaiannya dan hanya menyisakan pakaian dalam yang ia kenakan.

Tiba tiba di saat Alen mencoba menghidupkan keran airnya, "loh ko gak nyala sih"ucap Alen kebingungan.

"Mungkin gue kurang keras kali yah muternya"ucap Alen mencoba sekali lagi.

Namun sama saja hasilnya nihil keran air itu tidak mengeluarkan airnya sama sekali, "ayo Alen Lo pasti bisa"

Lalu ia mencoba terus menerus memutar keran air tersebut ke segala arah, tapi yang terjadi malah "aduh...keran nya lepas lagi, aduh Alen dasar perusak!"tutur Alen cemas sambil memegang keran tersebut.

"Aduh...gimana nih"ucap Alen sambil memikirkan sesuatu.

Pada saat Clarissa sedang berjalan ke dapur ia melihat putranya sedang duduk di meja makan sendirian sambil menikmati makanan.

"Yaampun...bunda cariin taunya ada disini toh dalangnya"ucap Clarissa sambil berkacak pinggang melihat putranya yang sedang makan.

"Laper bund habis kehujanan tadi"lirih Arvan.

"Kalo gitu kamu mandi dulu nanti yang ada kamu malah masuk angin lagi"perintah bundanya.

"Iyah bunda... Oh iya si Alen mandi di mana?"tanya Arvan.

"Bunda suruh dia mandi di toilet bekas kamar kakak kamu"jawab bundanya.

Alenia Arasya✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang