Chapter 16

79 48 5
                                    

H a p p y R e a d i n g

Warning!!!
Sebelum membaca jangan lupa ⭐


× • • • ×

Tak butuh waktu lama Alen dan Arvan pun sudah sampai di halaman rumah Alen.

Mereka pun segera keluar dari dalam mobil.

"Lo tuh bisa gak sih gak usah jadi orang yang pemaksaan!"kesal Alen.

"niat gue ituh baik mau nganterin Lo pulang sampe rumah"timpal Arvan.

"Tau ah, pulang gih sana Luh!"usir Alen.

"Gue gak di ajak masuk dulu gitu"

"Gak!udh sana lo pulang, tuh temen lo udh nungguin"

"Yaudah sana masuk!"

"Ini mau masuk"

Alen berjalan masuk ke dalam rumahnya, sampai di dalam ia tidak langsung masuk kamar melainkan ia mengintip Arvan dari jendela.

"Arvan tuh sebenernya siapa sih?kenapa semua orang pada bilang dia itu misterius"gumam Alen.

"Si Alen galak amat"tanya Ryan.

"Biasalah cewe tuh butuh di manja di kasih hadiah, lah sedangkan Arvan kaku begitu Hem mana bisa"cibir Arun.

"Ngomong apa lu tadi!"ucap Arvan menatap tajam Arun.

"Eh, bukan gitu Ar maksud gue"

"Ar, malam ini jadi kan kita balapan"tanya Ryan.

"Jadi, ntar gue shareloc"

"Maaf ya Ar, gue salah ngomong"lirih Arun sambil menarik narik baju Arvan.

"Hayoloh gak di maafin sama Arvan"ledek Ryan pada Arun yang terus memohon agar di maafkan oleh Arvan.

"Gue maafin, asalkan beliin gue eskrim mau gak"

"Yudah Iyah"

"Anjing pintar"ucap Arvan sambil mengelus ngelus pala Arun.

"Eh busyet, enak ajah lo!"

Arvan pun tertawa bahagia begitupun dengan Ryan dia juga ikut tertawa. "yaudah yuk balik"

Mereka segera menaiki motornya masing-masing sedangkan Arvan ia di bonceng oleh Ryan, karena motornya ada di rumah.

Maklum dari kemarin ia membawa mobil Alen terus, sampai sampai motor kesayangannya ia tinggalkan di rumah.

"Non, lagi ngapain disini?"tanya mbok Ijem sambil menepuk pundak Alen.

"Astaghfirullah...ih si mbok bikin Alen kaget ajah, kirain siapa"kaget Alen.

"Yah maaf non, habisnya dari tadi mbok liat non kayak lagi ngintip seseorang gitu"

"Ah mbok nih sok tau deh, udah ah aku ke kamar dulu"

Alen segera beranjak pergi ke kamarnya.

"Emangnya non Alen liat apa sih di luar?"ucap mbok Ijem bingung, lalu ia ikut melihat ke jendela "gak ada siapa siapa tapi"tutur mbok Ijem dan ia kembali ke dapur.

"Gue jadi penasaran sama si Arvan, dia itu siapa sih"ucap Alen sambil memikirkan siapa Arvan sebenarnya.

Drtt

Suara ponsel Alen berdering ia segera melihat siapa yang menelponnya, dan disitu tertulis nama Alkira.

Alen segera menjawab panggilan dari Alkira.

Alenia Arasya✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang