"Oekkk."
Ah, suaraku ... kenapa suaraku jadi aneh? Lalu ... kenapa di sekitarku terasa ribut sekali dan juga asing. Penglihatanku benar-benar kabur. Sulit memfokuskan pandangan walau hanya pada satu titik. Lebih dari itu, seharusnya aku itu sudah mati! Kenapa aku bisa bernafas?!
Saat aku bergelut dengan pikiranku, aku mendengar suara langkah kaki mendekat. Walau samar, aku tahu orang yang menatapku saat ini adalah seorang pria. Raut wajahnya terlihat tidak baik.
"Ini ... anakku?" Dia bertanya tapi aku tidak tahu pada siapa. Kalau dia bertanya aku anaknya, berarti pria ini ayahku? Tapi tunggu dulu! Artinya aku punya kehidupan baru?!Ah, persetan!
Lalu di belakangnya aku mendengar seseorang menjawab dengan gugup.
"Y-ya, Tuan.""Berarti, dia yang membuat istriku meninggal?" Suaranya terdengar tenang. Tapi aku tahu ada kesedihan di dalamnya. Apa kelahiranku merenggut nyawa istrinya? Kurasa begitu. Itu sebabnya dia seperti tidak senang melihatku.
"Tuan, i-itu adalah hal yang wajar. Karena mengalami pendarahan, nyawa Nyonya tidak bisa diselamatkan."
"Ya .... Itu sesuatu yang wajar," kata pria itu dengan nada terdengar bergetar. Suaranya seperti tercekat. Seolah dia terpaksa membuka mulut untuk bicara. Dia pasti sangat kehilangan. Yah, aku tahu bagaimana rasa sakit ditinggal oleh orang yang disayang.
"Aku ada urusan. Rawat anak ini selama aku pergi." Itu adalah kalimat terakhir yang ia ucapkan sebelum akhirnya mengambil langkah menuju pintu.
***
Setengah tahun setelahnya ....
Oke, sekarang aku sudah mengerti sepenuhnya dengan situasi yang menjeratku saat ini. Aku adalah Evyna Luxa. Tapi itu adalah namaku di kehidupan sebelumnya. Ya, benar. Aku mengalami reinkarnasi. Dengan membawa ingatanku yang dulu dan dengan tubuh baru, nama baru, keluarga baru dan takdir baru yang akan menunggu.
Dan sekarang namaku adalah Lalevyta Cameron. Putri dari seorang Duke yang terkenal sebagai pahlawan kekaisaran karena selalu berada terdepan saat perang. Seorang pria yang memilki kekuasaan, kekayaan, penampilan dan reputasi yang bagus. Ini bukanlah kehidupan yang buruk. Kau juga pasti berpikir seperti itu.
Tapi, sungguh!
KENAPA AKU LAHIR SEBAGAI ANAK MANTAN TUNANGANKU SENDIRI!!
Aduh ... kepalaku jadi pusing.
Jadi, singkat cerita, di kehidupanku yang dulu aku bertunangan dengan seseorang. Dan, yah ... orang itu adalah yang kini menjadi ayahku. Ethan Cameron. Pria tampan dengan surai hitam dan mata biru yang berkilau. Terima kasih untuknya, berkat gennya yang bagus, aku juga punya wajah yang menawan. Hanya saja warna rambut kami tak sama. Aku punya rambut pirang yang serupa dengan Duchess yang telah meninggal.
Jujur, aku turut berduka atas kepergian istri yang dicintainya. Tapi saat tahu bahwa dia menjadi ayahku, entah kenapa aku jadi hilang simpati. Mungkin ini karena perasaanku di kehidupan dulu. Aku marah bukan karena dia menikah dengan wanita lain. Toh aku sudah tak mencintainya saat ia mengkhianatiku dulu. Aku marah karena di tak pernah meminta maaf kepadaku atas kesalahannya. Tapi, ya sudahlah. Itu juga sudah lama. Karena aku baru saja sadar bahwa aku bereinkarnasi lima tahun setelah meninggal. Aku hanya sedikit membenci dia.
Eitss ... jangan salah paham dulu. Aku punya alasan untuk membencinya. Itu karena dia tak pernah melihatku setelah dia pergi sebelumnya. Jadi, ada sekitar enam atau tujuh bulan aku tidak melihatnya.
Sialan, rasanya aku ingin menggorok leher Ethan. Tapi aku urungkan karena takut kekaisaran tak akan lagi punya duda tampan.
Aku ini terkadang lemah terhadap wajah, oke?
Lagi pula, di mansion ini masih ada yang peduli padaku. Itu ....
"EVY-KU!!"
Nah itu dia datang. Ternyata aku punya kakak laki-laki yang tampan. Dia punya rupa yang sama dengan Ethan, seperti hasil kloningan. Dan namanya adalah Ezellio Cameron, penerus Duke Cameron selanjutnya.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Cameron's House
FantasyKeluarga Cameron merupakan keluarga bangsawan terpandang. Reputasi baik mereka pun tak pernah padam. Beruntung atau sial, Evy bisa-bisanya berakhir di dalam rumah itu dengan takdir konyol. Dia juga menemukan suatu fakta. Tidak seperti pandangan kha...