13

71 22 2
                                    

"Besok perlombaannya di sekolahku, lho. Bukan kamu yang datang, ya?" tanya Jiyoon kepada sepupunya melalui telepon.

"Maaf, Jiyoon. Bukan aku yang datang. Tapi kamu kenal kok salah 1 nya. Kamu tau Jiheon, kan? Dia yang jadi wakil sekolahku besok," jawab sang sepupu.

"Bisa nggak sih kamu nggak jadi wakil sekolahmu tapi ikut datang?"

"Hahaha... Besok aku ada tes olahraga. Jadi, maaf aku nggak bisa."

"Yah sayang banget..."

"Maaf deh..."

"Soo,,,"

"Apa?"

"Jujur, aku ada firasat buruk tentangmu. Kamu besok nggak usah masuk sekolah deh..."

"Why? Aku harus masuk. Kan udah kubilang, aku ada tes."

"Iya ya? Yaudah deh. Kamu jaga diri baik-baik ya?"

"Siap ~"

Sambungan telepon terputus. Jiyoon menghela nafas.

"Semoga nggak ada hal buruk..."

**

Keesokan harinya, hari di mana perlombaan akan dilaksanakan. Chowon, Natty, dan Jeff yang menjadi wakil SMA Kubus, sudah mempersiapkan diri mereka dengan baik.

Chowon menunggu di depan aula dengan sedikit gelisah. Calon lawan dari SMA Asiansoul adalah sepupunya.

Hampir setengah jam menunggu, akhirnya yang ditunggu muncul juga.

"Jihyo!" seru Chowon.

Si pemilik nama langsung berlari-lari menghampiri Chowon.

"Kak Chowon! Akhirnya ketemu juga di sini. Apa kabar?"

"Kabar baik. Itu anggota timmu?"

Han Jihyo, atau yang akrab disapa Jihan, mengangguk. "Kurasa Kak Chowon kenal sama Kak Jiheon. Trus yang ini, Junghwan. Kami Triple J!"

"Wah, keren... Kalau gitu, mari kita berkompetisi dengan sehat!"

"Siap!"

Dari jauh, sesosok gadis memandangi mereka dengan tatapan penuh kedengkian. Tangan gadis itu bergerak, bermain dengan ponselnya, menelepon seseorang.

"Halo? Kamu bisa melakukan rencanamu di sekolah itu sekarang. Nggak ada yang melindungi gadis itu lagi."

**

Perlombaan sudah selesai. Hasilnya, SMA Kubus meraih peringkat 2. Peringkat 1 diraih oleh SMA Asiansoul.

Chowon, Natty dan Jeff memberikan ucapan selamat kepada 3 wakil SMA Asiansoul. Kebetulan mereka kenal dengan Jiheon, Jihan dan Junghwan.

"Ih Jihyooo selamat ya kamu menang! Aku ikut bangga lho," seru Chowon sambil memeluk Jihan.

Jihan tersenyum manis. "Aku juga senang bisa bersaing melawan Kak Chowon. Kakak juga hebat kok."

"Kamu lebih hebat. Padahal timku ada 2 yang dari kelas 11, tapi ternyata timmu yang cuma punya 1 murid kelas 11 yang menang."

"Ah, biasa aja kok..."

Jiheon menepuk-nepuk pundak Chowon hangat. "Kami pulang dulu ya? Terimakasih sudah menjadi tuan rumah yang hebat."

Chowon mengangkat kedua jempol tangannya. "Kalian hati-hati ya di jalan?"

Black NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang