37

33 11 0
                                    

Chapter ini mengandung konten sedikit uwu + agak cringe.








"Kamu kok bisa ketangkap sih tadi?" tanya Sunghoon sambil membetulkan plester di luka Soeun yang posisinya sedikit bergeser.

"Nggak tau ya, kayaknya emang Jay ngincer aku sama Natty. Trus tau-tau kami pingsan," jawab Soeun. Sesekali dia meringis menahan sakit.

"Ada lagi yang sakit?"

"Perut aku sakit banget, kena pukul Jay tadi."

"Maaf aku telat datang. Maaf aku nggak bisa jagain kamu. Maaf jadi bikin kamu luka-luka gini."

"Hahaha santai aja sih, Hoon. Aku berterimakasih sama kamu karena kamu udah nyelametin aku sama Natty. Coba kalo nggak, mungkin aku udah--"

"Sssttt jangan ngomong gitu ah. Aku khawatir banget tau pas kita pisah tadi. Tapi syukurlah aku masih diberi kesempatan nyelametin kamu."

"Sekali lagi aku makasih banyak, Hoon. Kamu udah sering nolongin aku."

"Bukan masalah besar, Eun. Aku juga senang bisa nolongin cewek yang aku suka."

Soeun tertegun. "Apa, Hoon?"

Sunghoon menggenggam kedua tangan Soeun erat. Sunghoon merasa sekarang waktu yang pas untuk dia jujur dengan perasaannya.

"Soeun, aku suka sama kamu. Mungkin aku terlalu cupu buat bilang lebih awal. Dan maaf kalau aku nggak pandai merangkai kata romantis. Park Soeun, kamu mau jadi pacarku nggak?"

"Hahaha apa sih Sunghoon. Jangan bercanda, deh."

"Aku nggak bercanda, kok. Aku serius. Ayo kita pacaran, biar bisa jadi Park Park couple."

Soeun terdiam. Dalam hati dia senang banget ditembak Sunghoon. Tapi--

"Gimana, Eun?"

Soeun menarik nafas dalam-dalam sebelum berkata, "Aku laper banget, Hoon. Aku jawab habis makan, ya?"

Di bilik sebelah, tempat Natty dirawat, terdengar suara Jake dan Natty tertawa cekikikan.

"Berisik kalian!!! Mentang-mentang dah official!!!" gerutu Sunghoon.

**

Di bilik sebelah lagi, ada Woonggi yang sedang ditunggui oleh Jerome.

"Kak Je kok bisa ikut datang ke gedung itu?" tanya Woonggi.

Jerome membetulkan posisi duduknya. "Nggak sengaja denger waktu Minhee ngobrol sama Junho. Trus kan aku udah janji mau nolongin kamu. Maaf ya aku telat datang."

"Iya nggak apa-apa, Kak. Aku yang harusnya minta maaf karena Kak Je jadi repot-repot datang."

"Ih nggak apa-apa lagi... Kan waktu itu kamu juga repot-repot nolongin aku waktu kecelakaan sampe nelponin Kak Jeongin."

"Hehe iya ya... Ngomong-ngomong Kak, utang ke temen-temen Kakak udah dibayar belum?"

"Heh inget aja kamu. Udah lunas kok. Tenang aja..."

**

Di tempat lain, Jiyoon baru saja siuman. Ya, tadi dia sempat pingsan, tepat setelah Junho confess. Bukan, bukan karena kaget. Iya kaget juga, tapi lebih karena kepalanya semakin pusing akibat ulah Sungchan.

Junho yang menunggui Jiyoon langsung heboh.

"Jiyoon, kamu akhirnya sadar juga. Jadi gimana? Kita pacaran yuk."

Black NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang