40

39 10 0
                                    

Sepulang sekolah, seperti rencana semula, hampir semua anak tim FIX ikut ke lapas. Minus Zoa, Amin, Juhyeon dan Jeff yang memilih tidak ikut.

Heeseung dan Minjeong naik motor berdua, lalu Yoon Hyunsuk dengan sukarela mobilnya ditumpangi Sieun, Yerim dan Daehwi, disetiri Hyunsuk sendiri. Minseo juga membonceng Monday, lalu Hueningkai juga membonceng Ningning. Kali ini Ningning tidak protes perkara motor Hueningkai. Soeun-Sunghoon, serta Jake-Natty juga boncengan motor.

Dawit sudah bersiap mengeluarkan mobilnya dari parkiran, dengan Hina sebagai satu-satunya penumpang. Tapi tiba-tiba seseorang mengetuk-ngetuk kaca mobil Dawit.

"Wit, nebeng boleh nggak? Aku nggak bawa motor hari ini," ucap Woonggi dengan nada memelas.

"Tap--"

Ucapan Dawit terpotong oleh suara ketukan di kaca mobil sebelah tempat duduk Hina. Giliran Chowon dan Jiyoon yang datang.

"Please dong, Wit. Tinggal kamu doang nih yang bawa kendaraan. Masih muat, kan? Ayolah..." rengek Chowon.

Mulut Dawit sudah terbuka hampir bersuara, tapi kembali dipotong oleh Woonggi. Kali ini cowok itu memasang wajah sok imut.

"Kwak Dawit ~ Please ~"

Dawit yang geli melihat tingkah Woonggi, akhirnya terpaksa mengizinkan ketiga temannya itu masuk ke dalam mobil.

"Yeay ngerasain juga naik mobil mahal!!!" seru Jiyoon kegirangan.

Chowon memukul pelan kepala Jiyoon. "Mobil Papamu noh Honda Civic!!!"

"Tapi belum pernah naik Chevrolet."

"Chevrolet Camaro kan pernah."

"Itu Bumblebee di pameran sana ya, Chowon!!!"

Woonggi pun menengahi, "Wahai kedua selirku, sudahlah, jangan bertengkar."

"Diketekin Minhee tau rasa kau, Cha Woonggi!!!"

"Diselepet Junho kau nanti!!!"

Di kursi penumpang depan, Hina tertawa-tawa melihat tingkah teman-temannya. Sementara Dawit hanya cemberut.

**

"Keluar semua cepet!!!" usir Dawit begitu sampai di lapas. Dibukakannya pintu untuk Hina.

"Mau dibukain juga dong, Mas," celetuk Woonggi.

"Yeee ogah! Udah sana semuanya keluar!"

"Galak amat sih," cibir Chowon. "Na, kok kamu mau sih sama dia?"

Hina cuma tertawa, memamerkan barisan giginya yang lucu.

Kelima anak itu lalu menyusul teman-teman yang lain yang sudah tiba terlebih dahulu. Mereka bertemu dengan Minseo, Monday, Hueningkai, Ningning dan Natty di ruang tunggu. Chowon, Jiyoon, Monday dan Minseo lalu masuk menemui Hyejun.

Setelah Hyejun dipertemukan dengan mereka, Chowon berdehem.

"Hyejun, jadi benar kan kalau semua ini perbuatanmu?"

Hyejun mengeluarkan seringai tipis. "Apa kurang jelas, wahai ketua OSIS terhormat? Ya, aku bersama teman-temanku yang merencanakan ini semua."

"Kamu betul-betul masih dendam perkara kejadian waktu itu?"

"Tentu saja. Aku sakit hati karena didepak dari tim. Padahal cederaku hanya ringan, tapi Bu Victoria mencoret namaku. Padahal cedera anggota lain ada yang sedikit lebih parah dariku. Guru yang sok itu tak peduli aku bisa cepat sembuh. Jadi kubuat saja kalian terus merasa bersalah atas cedera yang kuderita!"

Black NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang