20

70 18 0
                                    

"Min, Amin, mau ke mana, Min?"

Amin tak menghiraukan panggilan Jeff. Dia hanya fokus berjalan menuju rooftop sekolah.

"Mau ngapain sih, Min?"

Amin menoleh sekilas. "Cari petunjuk."

"Hah? Eh tunggu!"

Jeff mencoba mengejar Amin. Takut juga dia kalau Amin pergi sendirian. Takutnya malah seperti Alin.

Setiba di rooftop, Amin mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru.

"Jeff, tolong bantu cari, ya?"

"Hah? Apa?"

"Bantuin cari petunjuk apa kek. Kalau mau aku restuin hubunganmu sama si tiang listrik!"

"Tiang listrik? Maksudnya Hyew- eh Zoa?"

"Panggil dia Hyewon juga gapapa kali. Kan kamu spesial."

"Apaan sih, Min?"

"Udah jangan nanya mulu. Bantuin cari, cepet!"

"Iya iya..."

Kedua anak itu lalu fokus mencari petunjuk. Sampai akhirnya Jeff menemukan beberapa helai rambut, sedangkan Amin menemukan kertas nota belanja.

"Kita bisa ngecek CCTV nggak sih, Min? Siapa aja yang datang ke sini dari kemarin, gitu?"

"Kalo kita, kayaknya nggak bisa. Tapi kalo Kak Chowon sama gengnya itu, mungkin bisa. Mereka kan istilahnya punya 'power' di sekolah ini."

"Kalo gitu, kita minta mereka ngecek?"

"Ide bagus. Ayo kita turun."

Pada saat Amin dan Jeff mau turun, Dawit muncul.

"Kalian sedang apa di sini? Tadi aku iseng ngecek CCTV, dan lihat kalian ke rooftop ini." ucap Dawit.

"Oh, kami mencari petunjuk, Kak. Siapa tau ada petunjuk tertinggal gitu dari kejadian tempo hari." balas Jeff.

"Jadi? Apa yang kalian temukan?"

Amin dan Jeff kompak menunjukkan benda yang mereka temukan.

"Kebetulan banget ada Kak Dawit. Tadi kakak bilang, habis ngecek CCTV kan?" ucap Amin.

Dawit mengangguk. "Rencananya kemarin, tapi kayaknya pada lupa. Jadi baru tadi kami ngecek."

"Jadi, hasilnya gimana, Kak?"

"Nihil. Pada waktu kejadian, nggak ada siapapun yang terlihat berkeliaran di rooftop, selain Alin. Jadi, kesimpulan yang bisa diambil sekarang adalah, jatuhnya Alin murni human error."

"Kakak yakin?"

"Begitulah... Walau Chowon masih curiga ada yang salah, tapi yang terlihat di CCTV adalah begitu."

Amin dan Jeff saling pandang.

"Kak, boleh kami liat rekamannya?"

"Ya, silakan. Mungkin nanti kalian bisa menemukan sesuatu."

**

"Jadi, gimana?", tanya Dawit setelah selesai melihat rekaman CCTV.

Amin menghela nafas. "Kayaknya emang nggak ada yang aneh, Kak."

Jeff mengetuk-ngetuk kelima jarinya di atas meja. Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.

"Kak Dawit, boleh aku minta kopian rekaman CCTV ini?" ucap Jeff akhirnya.

Setelah bertanya kepada petugas penjaga, Dawit pun mengiyakan permintaan Jeff.

Black NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang