31

64 20 1
                                    

Hai hai... Maaf author baru kembali dari sakit :')










Soeun dan Jiyoon berlari-lari kecil menuju kelas mereka. Tadi Jiyoon sedikit kesiangan, semalam tidak bisa tidur gara-gara kepikiran Junho. Padahal masih ada waktu sampai 15 menit lagi bel masuk, tapi mereka tetap mau cepat-cepat masuk kelas, karena jam pertama ada kuis, dan gurunya agak galak.

Ketika melewati kelas 11-B, pundak Soeun ditepuk seseorang. Soeun refleks berhenti.

"Sunghoon?"

Sunghoon menunjuk bibir Soeun yang kemarin bekas dipukul oramg asing itu.

"Itu gapapa?"

Soeun langsung meraba sudut bibirnya yang masih ditempeli plester kecil. "Eum,,, iya..."

"Kalo masih sakit, bilang ya?"

"Kamu mau apa emang?"

"Mau aku obatin, lah... Aku bisa kok ngobatin orang."

"Nanti aja, ya? Aku mau masuk ke kelas dulu. Guru jam pertama galak!"

"Oh, oke... Eh, nanti istirahat jam pertama ada rapat, nggak?"

"Nggak deh, kayaknya. Chowon kayaknya nggak masuk. Woonggi juga lagi gak mood buat mimpin. Tadi ketemu di depan gerbang."

"Kalo gitu, nanti ke kantin berdua, ya?"

"Eh? Kamu ngajakin aku ke kantin?"

"Eum,,, iya. Ada Jake sama Natty juga, sih. Mau?"

"Mau!"

"Sampai jumpa nanti, Soeun..."

"Iya, Sunghoon..."

Ketika Soeun akan kembali masuk ke kelas, dia tak sengaja menubruk Jay yang akan masuk ke kelas 11-B. Pada saat itu Jay sedang mendengarkan lagu. Earphone yang dipakai Jay terlepas, bahkan ponsel Jay juga terjatuh tepat di kaki Soeun. Untung tidak pecah.

"E-eh Jay, maaf ya? Aku nggak sengaja!"

Soeun langsung memungut ponsel Jay. Soeun bisa melihat lagu yang sedang diputar Jay adalah Mafia In The Morning yang dipopulerkan oleh ITZY. Dari menit yang tertera, Soeun menduga kalau itu adalah part "I'm the mafia" dan seterusnya. Soeun jadi kepikiran kejadian tempo hari. Plus lagu yang mengiringi mereka lepas dari labirin menyeramkan sekolah.

**

Pada jam istirahat pertama, Sunghoon jadi mengajak Soeun jajan ke kantin, bareng Jake dan Natty juga. Jiyoon tadi katanya nitip jajan saja soalnya mau tiduran di kelas.

Di kantin, Soeun tak banyak bicara. Tangannya bergerak menyendok bakso, mulutnya juga terbuka otomatis ketika makanan masuk, tapi pikirannya menerawang entah ke mana. Soeun juga berhenti otomatis ketika baksonya habis.

Kalau Soeun tiba-tiba ditanya berapa sendok sambal yang diam-diam dimasukkan Natty ke mangkok baksonya tadi, Soeun pasti tidak tahu.

Karena Sunghoon duduk berhadapan dengan Soeun, anak itu tahu pasti kalau Soeun sedang bengong. Tadinya Sunghoon mau geer, dikira Soeun terus-terusan menatapnya. Tapi lama-kelamaan Sunghoon tahu gadis di hadapannya sedang ada pikiran, bukannya memandang wajah gantengnya.

"Mikirin apa, Eun?" tanya Sunghoon pelan. "Kalau mikirin uang buat bayar bakso, tenang udah dibayarin sama Jake."

Soeun tersadar. "Oh, eh, enggak... Bukan mikirin itu..."

Black NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang