23

61 16 3
                                    

"Hadeh akhirnya kita 1 ruangan juga, Rim," ucap Minjeong. Ya, Yerim dirawat di ruangan yang sama dengan Minjeong. Sementara Daehwi dirawat di ruangan berbeda.

Yerim menatap hampa tangan dan kakinya yang dibalut perban tipis. Diusapnya pelan kepalanya yang juga terbalut perban tipis dengan sedikit noda darah di sana.

"Yeah... Aku juga nggak nyangka. Semua terjadi begitu cepat, Jeong..."

"Kok bisa, sih?"

"Aku juga nggak tau. Awalnya biasa aja. Eh tiba-tiba Daehwi ngerasa ngantuk. Mau aku gantiin aja bawa motornya, Daehwi nolak. Trus ada mobil dari arah berlawanan, si Daehwi telat menghindar. Ketabrak deh."

"Aneh banget? Biasanya Daehwi tahan kantuk?"

"Iya aku juga merasa aneh. Nggak biasanya Daehwi kayak gitu."

Kemudian Yerim terdiam sejenak, sedikit mengingat-ingat kejadian sebelumnya.

"Jeong, kamu tuh merasa aneh nggak sih sama Olivia?"

"Oliv? Kenapa dia?"

"Ah, enggak... Cuma aku tuh merasa dia agak misterius. Sejak semalam sih, waktu aku ke rumah dia. Aku kayak liat ada orang lain di sana."

"Jangan ngaco, ah. Olivia kan tinggal sendirian."

"Iya, aku tau. Olivia sih bilangnya nggak ada siapa-siapa selain dia. Trus katanya yang aku liat itu mungkin barang peninggalan papanya. Trus-- oh!!!"

"Kenapa?"

"Semalam Daehwi makan pisang goreng yang disajiin Olivia!"

"Hah?"

"Iya! Semalam Daehwi makan pisang goreng itu!"

"Ya terus kenapa sama pisang goreng?"

Yerim menatap Minjeong dalam-dalam. "Jangan-jangan ada obat tidur di sana? Aku nggak makan, jadi nggak ada efek apapun."

"Ngaco! Buat apa Oliv naruh obat tidur di pisang goreng?"

Yerim cengar-cengir. "Iya juga, sih. Ah auk dah. Pusing mikirin ginian."

"Udah, serahin aja ke tim FIX. Aku yakin mereka bisa cepat nemuin pelakunya."

**

Hari ini Jiyoon kembali menjenguk sepupunya di rumah sakit Sejahtera, setelah tadi menyempatkan diri mampir ke Jakarta Hospital. Dan lagi-lagi dia ditemani Soeun. Oh, kali ini Sunghoon juga ikut.

Dan seperti biasa, Soeun akan pergi ke kantin.

Jiyoon menyusuri koridor rumah sakit sambil bersenandung ria. Ketika akan berbelok, tiba-tiba dia ditubruk seseorang.

"Eh, aduh!"

Anak laki-laki yang menabrak Jiyoon itu buru-buru meminta maaf.

"Eh maaf Mbak, nggak sengaja."

Jiyoon sedikit menggerutu. "Lain kali hati-hati ya, loh kamu kan yang lempar kaleng jus ke aku dulu?"

Anak laki-laki itu mengamati Jiyoon dengan seksama. "Oh iya bener. Mbaknya cari siapa sih? Ada teman atau saudara yang dirawat di sini?"

"Ada. Aku ada sepupu yang dirawat di sini. Dia di ICU sekarang. Kudengar dia udah sadar."

"ICU? Tunggu. Siapa namanya?"

Black NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang