"Begitulah penjelasan untuk materi kali ini. Sekarang saya ada 1 soal. Saya akan menunjuk 1 anak untuk menjawab soal dari saya."
Bu Victoria lalu mengedarkan pandangan, dan atensinya tertuju pada Jiyoon yang sedang tertidur.
"Shin Jiyoon, silakan maju ke depan."
Atensi seluruh penghuni kelas pun tertuju pada Jiyoon. Soeun yang duduk sebangku dengan Jiyoon pun membangunkannya.
"Yoon? Jiyoon? Disuruh maju tuh."
Jiyoon menggeliat pelan. "Hm?"
"Itu, disuruh maju jawab soal sama Bu Vic."
Jiyoon memandang Bu Victoria. Bu Victoria pun kembali mengulang permintaannya.
"Silakan, Shin Jiyoon."
Pelan, Jiyoon berjalan ke depan, bersiap menjawab soal. Sebenarnya dia masih mengantuk plus sedikit pusing gara-gara kemarin seharian mengurusi sepupunya, ditambah dia bablas menjenguk Alin di rumah sakit Jakarta.
Dengan lancar, Jiyoon menjawab soal yang tertulis di papan tulis. Semua siswa memandang takjub, padahal tadi Jiyoon tidur ketika Bu Victoria menerangkan materi.
Setelah selesai mengerjakan soal, Jiyoon mengembalikan spidol kepada Bu Victoria. Dan pada saat itu mendadak Jiyoon merasa kepalanya pusing. Jiyoon jadi sedikit oleng.
"Jiyoon? Kamu tidak apa-apa?"
"I-iya, Bu..."
Tapi baru saja Jiyoon akan melangkah, pandangannya mengabur. Jiyoon pun jatuh pingsan.
"Astaga, Shin Jiyoon! Siapa ketua kelas ini?"
Hueningkai mengangkat tangannya. "Saya, Bu."
"Tolong bantu bawa Jiyoon ke UKS."
"Baik, Bu."
**
"Soeun?"
Soeun yang baru keluar dari stand gorengan, menoleh. "Sunghoon?"
"Kemarin kamu nggak masuk sekolah, ya? Kamu pergi ke mana?"
Soeun celingak-celinguk, takut ada guru yang akan mendengar.
"Aku kemarin nemenin Jiyoon jenguk sepupunya di rumah sakit Sejahtera. Kasian sepupu Jiyoon, kena tusuk penjahat. Padahal belum juga sembuh dari sakitnya."
"Oh, beitu, ya? Semoga sepupu Jiyoon cepat sembuh."
"Aamiin... Oh ya, kenapa kamu tanya? Kamu nyariin aku?"
"Eum,,, iya. Seharian aku nggak liat ada kamu. Aku tanya Chowon juga katanya kamu nggak masuk sekolah."
"Ada perlu apa emang? Apa aku punya utang ke kamu?"
"Oh, enggak... Aku cuma mau liat wajah kamu aja."
"Hah?"
"Oh, maksudku aku mau bayar utangku ke kamu."
"Utang? Emang kamu punya utang ke aku? Perasaan nggak ada, deh."
"Ada. Yang bayar baksoku tempo hari kan kamu. Mbak kantin yang bilang."
Soeun menepuk dahinya pelan. Dasar mbak kantin mulutnya bocor!
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Notes
FanfictionDi SMA Kubus yang disangka akan adem-ayem, ternyata juga menyimpan misteri. Sebuah catatan aneh tertinggal, dan 1 per 1 siswa-siswi mengalami kejadian misterius hingga ada yang mengancam nyawa. Mampukah Han Chowon dkk mengungkap misteri yang ada? No...