"SUAMI GAK TAU DIRI!!!
PLAKK....
Suara nyaring disertai bunyi tamparan terdengar jelas di telingaku. Aku menutup kedua telinga sambil Memejamkan mataku.
"ISTRI NGGAK BERGUNA!!!"
"KAMU YANG SELINGKUH!! KENAPA KAMU MENYALAHKAN SAYA!!!"
Aku meringkuk dalam keheningan malam. Mencoba memejamkan mata agar tidak bisa mendengar pertengkaran kedua orangtuaku. Berkali-kali aku memejamkan mata namun hasilnya hanya air mata yang turun dengan sangat deras.
BRAAKKK....
PRANGG....
Suara benda terjatuh dan pecah memekik di telinga. Aku menangis dalam diam, tubuh ku bergetar ketakutan, dadaku naik turun menahan iskan. Dalam hati terus berdoa agar semuanya baik-baik saja.
"SELAMA INI, SAYA SUDAH SETIA SAMA KAMU. TAPI KAMU MALAH SELINGKUH DENGAN PEREMPUAN LAIN!!!"
"ITU SEMUA KARENA KAMU TIDAK BECUS JADI ISTRI!!!"
"SEHARUSNYA KAMU TIDAK MEMBAWA PEREMPUAN ITU, MASUK KE RUMAH INI!! APAKAH KAMU TIDAK SADAR, ANAK KITA LIAT KAMU SEDANG BERMESRAAN DENGAN PEREMPUAN ITU. DIA SEKARANG MEMBENCI AYAHNYA SENDIRI!!!"
"KAMU YANG MENGAJARKAN RERE AGAR MEMBENCI AYAHNYA, HAH!!!"
"SAYA? KAMU YANG SELINGKUH, KAMU YANG MEMBAWA PEREMPUAN ITU, SAYA YANG DISALAHKAN!!! SAYA TIDAK SALAH DENGAR KAN?!!!"
Semakin didengar, rasanya semakin sakit. Jiwa ini telah hancur berkeping-keping. Suara pertengkaran kedua manusia berbeda lawan jenis terdengar hingga kedalaman kamar.
Air mata ini turun dengan sangat deras tanpa diminta pemiliknya. Aku berjalan membuka pintu sambil mengendap-endap menuju lantai bawah, tempat dimana kedua orang tuaku bertengkar.
Dari kejauhan aku melihat ayahku yang pergi meninggalkan rumah dan bunda yang menangis. Hatiku semakin hancur melihat bunda yang meneteskan air mata.
"Bunda kenapa nangis?"
"Bunda nggak nangis," kata bunda sambil menghapus air matanya, "Rere kenapa belum tidur?"
"Rere nggak bisa tidur."
"Ya udah yuk, bunda temenin Rere tidur."
Kami berdua berjalan menuju kamar yang bernuansa serba pink dengan boneka hello Kitty sebagai temannya. Aku merebahkan tubuhku di atas kasur. Wajahnya bunda terlihat sangat lelah. Sebegitu banyak kah masalah yang dia hadapi?
"Bunda, Rere boleh nanya nggak?"
"Boleh dong sayang. Rere mau nanya apa?"
"Selingkuh itu apa Bun?"
Wajahnya panik, otaknya sibuk mencari alasan untuk menjawab pertanyaan dari anaknya. Pikirannya melayang entah kemana. Hatinya sakit, mentalnya lelah. Namun dia harus bertahan demi anaknya.
"Selingkuh itu tempat liburan yang sangat jauh."
"Bunda sama ayah kapan ngajak Rere liburan kesana?" tanyaku.
"Nanti ya nak."
"Bunda sama ayah lagi marahan ya?"
"Siapa bilang, bunda sama ayah nggak marahan ko," jawab Arini.
"Tapi tadi Rere liat ayah pergi," kata ku.
"Ayah nggak pergi. Dia cuma balik ke kantor, ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rere, Are You Okay? [End]✅
Romance'Mintalah aku pada Tuhan mu begitu pula aku meminta kamu pada Tuhan ku' Bintang. Perbedaan bukan menjadi alasan Untuk sebuah hubungan. Saat dua hati saling mencintai, Namun justru tuhan tidak merestui. Kadang cinta harus mengalah saat cinta membawa...