Keesokan harinya
R. Hesti.
Hesti masih sibuk mempelajari berkas-berkas pasiennya sampai tidak sempat untuk istirahat.
Tokk...tokk...tokkk
"Masuk!!" Teriak Hesti agar terdengar oleh orang yang mengetuk pintu ruangannya.
"Hes, istirahat di kantin yuk!!" Ajak Aulia pada Hesti yang masih fokus dengan berkas-berkasnya.
"Kayaknya gak bisa deh... ini masih banyak berkas yang harus aku pelajari. Maaf yaa!!" Ucap Hesti minta maaf sambil menatap Aulia.
"Yaudah deh gak apa-apa. Lain kali kan bisa... lo mau titip sesuatu gak?" Tanya Aulia dengan tersenyum.
"Emang gak ngerepotin?" Tanya Hesti balik pada Aulia.
"Ya gak lah kayak sama siapa aja lo!" Jawab Aulia yang membuat Hesti tersenyum.
"Yaudah deh aku titip kentang goreng aja ya." Ucap Hesti dibalas acungan jempol oleh Aulia.
"Yaudah gue duluan ya..." pamit Aulia yang dijawab anggukan oleh Hesti.
Saat Aulia sudah di luar ruangan Hesti tiba-tiba...
"Bahhh...!!!" Rani mengagetkan Aulia saat membalik badannya. Tapi Aulia tidak kaget saat Rani mengagetkannya.
"Kok lo gak kaget sih?!" Tanya Rani heran.
"Gue udah sering lo kagetin sampai-sampai gue gak bisa kaget kayak gini." Jawab Aulia membuat Rani cemberut.
"Isshh... lo mah gak asikk!" Ucap Rani.
"Lohh... Hesti gak ikut ke kantin?" Tanya Rani.
"Gak... dia lagi sibuk pelajarin berkas-berkas pasiennya." Jawab Aulia.
"Yaahh... padahal kan gue pengen ke kantin sama dia. Bosen gue sama lo mulu!" Ucap Rani menahan tawa karna melihat sahabatnya yang mulai marah.
Rani berlari ke kantin sambil tertawa sebelum sahabatnya itu memarahinya.
"Iihhh!! Awasss lo Raannn!!" Ucap Aulia sedikit teriak agar tidak mengganggu pasien.
Skip
"Hestii!!" Panggil Rani sambil memasuki ruangan Hesti diikuti Aulia di belakangnya.
"Nihh kentang lo... dimakan gih! Jangan sibuk mulu sama berkas-berkas itu sampe gak sempet istirahat." Cerocos Rani sambil meletakkan kentang goreng di meja Hesti.
"Makasih ya... berapa semuanya?" Tanya Hesti sambil mengeluarkan uang dari dompetnya.
"Yaelah... gak usah kali Hes. Anggap aja ini salam perkenalan dari kita. Ya kan Ran?" Sahut Aulia sambil menyenggol lengan Rani. Rani mengangguk dan tersenyum.
Hesti menatap kedua sahabatnya itu dengan tersenyum. Baru pertama kali ini Hesti punya sahabat, Hesti sebelumnya belum pernah punya sahabat di Bandung karna Hesti jarang keluar rumah kecuali kalau sedang kerja.
"Ohh iya Hes... apa masih ada pasien yang harus kita tangani?" Tanya Aulia membuyarkan lamunan Hesti.
"Kalian sudah ke ruangan anak Sp. Kanker kan?" Tanya Hesti memastikan.
"Sudah tadi Hes... tapi ada satu anak yang gak mau kita periksa." Jawab Rani.
Hesti mengerutkan keningnya. "Lohh kenapa?" Tanya Hesti sambil memakan kentang yang dibelikan sahabatnya tadi, sedangkan sahabatnya duduk di sofa.
"Gak tau kenapa... yang jelas tadi dia bilang gak mau diperiksa sama kita, maunya sama... dokter..." Aulia menggantungkan ucapannya karna dia lupa nama dokter yang anak pasien tadi mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER ITU MOTIVATOR ADIKKU
Teen FictionSetelah kejadian yang sangat menyakitkan itu, hingga membuatku terpuruk cukup lama. Aku bangkit dan bertekad orang lain tidak akan merasakan apa yang aku rasakan - Hesti Andryana. Semua masih berjalan baik-baik saja, tapi seketika kebahagiaanku hila...