Part 16

81 11 0
                                    

Rani dan Aulia memeriksa anak yang kemarin tidak mau diperiksa oleh mereka.

"Permisi bu... anaknya diperiksa dulu ya." Ijin Aulia pada orang tua yang duduk di dekat ranjang anak laki-laki itu.

Orang tuanya mempersilahkan Aulia dan rani untuk memeriksa anak itu, namun anak itu menolak lagi.

"Ilham tidak mau diperiksa!!" Teriak anak laki-laki itu yang ternyata Ilham, membuat Putri menoleh ke arah anak itu.

Dan terlihat Hesti yang akan menghampiri ranjang Ilham dengan wajah tenang.

"Anak itu kenapa sih?" Tanya Putri dalam hati dengan memperhatikannya.

"Nanti aku coba tanya kak Hesti aja deh." Gumam Putri dalam hati dan kembali menghadap ke Aisyah dan umi Aisyah yang sedari tadi mengajaknya mengobrol.

"Ran, gimana nih?? Anak ini gak mau diperiksa kita lagi." Bisik Aulia pada Rani yang dibalas dengan angkatan bahu.

"Kenapa Ilham gak mau diperiksa?" Tanya Hesti tiba-tiba datang membuat Aulia, Rani, orang tua Ilham dan Ilham menoleh ke sumber suara.

"Ilham gak mau sembuh ya??" Tanya Hesti dengan wajah tenang menghadapi Ilham yang mulai memalingkan wajahnya dari Hesti.

"Ilham marah ya sama Dr. Hesti?? Maaf ya... kemarin Dr. Hesti gak bisa kesini." Ucap Hesti.

"Dr. Cantik ingkar janji sama Ilham!!" Jawab Ilham sedikit teriak dengan wajah kecewa.

Hesti sedih melihat pasien kecilnya ini kecewa padanya karna telah mengingkari janjinya. Rani dan Aulia saling pandang dengan wajah bingung.

"Dr. Cantikkk??" Ucap mereka bersamaan dengan suara pelan hampir tak terdengar. Mata Ilham masih menatap Dr. Cantiknya dengan kecewa.

"Iya... Dr. Hesti minta maaf. Kan kemarin juga sudah ada Dr. Aulia sama Dr. Rani kesini (Aulia dan Rani tersenyum) ." Jawab Hesti. Mata Ilham mulai berkaca-kaca, Hesti menatap mata itu.

"Ilham gak mau diperiksa sama dokter lain!! Ilham maunya sama Dr. Cantik!!" Ucap Ilham menangis.

"Ya allah... dia begitu kecewa karnaku. Maafkan hamba ya allah karna telah mengingkari janji hamba padanya..." gumam Hesti dalam hati. Hesti menghapus air mata Ilham.

"Iyaa... sekarang kan udah ada Dr. Hesti di sini. Ilham mau kan diperiksa Dr. Hesti." Bujuk Hesti agar Ilham mau diperiksa. Ilham mengangguk tanpa senyum, Hesti mulai memeriksa Ilham.

Setelah memeriksa Ilham, Hesti masih melihat Ilham yang belum tersenyum.

"Kok Ilham gak senyum sih?? Gak seneng ya Dr. Hesti di sini?? Yaudah deh mulai sekarang Dr. Hesti gak bakal ganggu Ilham lagi." Ucap Hesti hendak meninggalkan ranjang Ilham, namun sebuah tangan mungil menggenggam tangan Hesti mencegah untuk tidak pergi.

"Dr. Cantik jangan pergi... Ilham seneng kok Dr. Cantik di sini... Ilham cuman kecewa aja kemarin Dr. Cantik gak kesini... Dr. Cantik jangan pergi yaa..." ucap Ilham mencegah Hesti pergi.

Hesti tersenyum menatap Ilham yang menunduk. Hesti mengangkat wajah Ilham agar melihatnya.

"Ilham maafin Dr. Hesti kan??" Tanya Hesti memastikan yang dijawab anggukan oleh Ilham.

"Senyum dong!" Pinta Hesti. Ilham tersenyum pada Hesti.

Rani dan Aulia bengong melihat Hesti dengan gampangnya membujuk anak laki-laki itu.

"Gilaa!! Pesona Hesti membuat anak itu tersenyum...." gumam Rani yang masih setia melihat Hesti dan Ilham.

"Iyaaa... tapi emang gue akuin sih... wajah Hesti itu menenangkan." Sahut Aulia yang melongo melihat Hesti dan Ilham yang sedang bersenda gurau.

DOKTER ITU MOTIVATOR ADIKKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang