"Kak Shinta." Jawab Putri membuat Fadil menoleh ke arahnya.
"Shinta? Maksudnya?" Tanya Fadil.
"Kak Shinta yang ngelukain kak Hesti." Jawab Putri membuat Fadil mengerutkan keningnya.
"Gak mungkin dek. Shinta gak mungkin ngelakuin itu." Ucap Fadil membuat Putri capek karna kakaknya tidak mempercayainya.
"Terserah kakak percaya atau gak. Yang penting Putri sudah kasih tahu kak Fadil." jawab Putri mulai kesal.
"Kak, nanti Putri ikut ya??" Tanya Putri pada Fadil.
"Gak! Kamu di sini aja!" Tolak Fadil menatap tajam adiknya. Putri mengerucutkan bibirnya cemberut.
"Ayolah kak!! Putri sendirian dong di sini.." bujuk Putri dengan tatapan memohon.
Fadil paling tidak bisa melihat adiknya dengan wajah memelas seperti itu. Fadil menghela nafas pasrah.
"Yaudah gak apa-apa... tapi kamu harus nurut apapun perintah kakak!" Jawab Fadil membuat Putri tersenyum senang.
"Siapp kapten!!" Ucap Putri dengan gaya hormat dan Fadil tersenyum sambil mengacak rambut adiknya.
R. Aulia.
Tokk...tokkk...tokkk...
Aulia bangkit dari duduknya dan membuka pintu. Saat melihat siapa yang datang, Aulia hendak menutup pintunya kembali namun di cegah oleh Rani.
"Aul! Gue pengen ngomong serius sama lo." Cegah Rani membuat Aulia tidak jadi menutup pintunya.
"Ngomong apa?" Tanya Aulia cuek dengan tidak menatap Rani. Sedangkan Rani sangat paham dengan sikap sahabatnya sekarang.
"Gue minta maaf kalo gue salah... gue minta maaf kalo gue udah nuduh lo yang gak-gak. Gue minta maaf Aul." Ucap Rani serius sambil memandang sahabatnya yang masih mengalihkan pandangannya.
"Gue mohon maafin gue Aul! Apa yang harus gue lakuin supaya lo maafin gue?? Gue akan lakuin. Asal gue dapat maaf dari lo." Lanjut Rani mulai menangis karna teringat saat dia menuduh Aulia. Rani menggenggam tangan Aulia erat, membuat Aulia merasakan apa yang dirasakan Rani saat ini.
"Lo gak perlu ngelakuin apapun buat dapat maaf dari gue. Karna gue tahu lo ngelakuin itu karna lo khawatir sama Hesti." Jawab Aulia membalas genggaman Rani membuat Rani tersenyum.
"Aul, malam ini kita harus berjaga di sekitar ruang rawat Hesti bersama kak Fadil." Ucap Rani berhasil membuat Aulia bingung.
"Kenapa harus di sekitar? Kenapa gak langsung di ruang rawatnya aja?" Tanya Aulia bingung.
"Orang yang berniat jahat ke Hesti mau menjalankan rencananya malam ini." Jawab Rani membuat Aulia terkejut.
"Malam ini??" Tanya Aulia memastikan dan mendapat anggukan dari Rani.
"Lo udah tahu siapa pelakunya?" Tanya Aulia dan lagi-lagi mendapat anggukan dari Rani.
"Nanti kita ke ruang rawat Hesti jam 23:45 ok?" Ucap Rani dengan tersenyum.
"Yaudah yuk masuk!" Ucap Aulia mempersilahkan Rani masuk.
R. VVIP 5 Umum.
Hesti terbangun dari tidurnya dan mengedarkan pandangannya.
"Bosen sendiri mulu... Aku kangen mereka." Gumam Hesti.
Terbayang kenangan saat tertawa bersama sahabatnya, dan saat dia marah karna kedua sahabatnya bertengkar. Air mata Hesti mulai jatuh karna merindukan sahabatnya.
Hesti melihat jam dinding dan menunjukkan pukul 00:00, Hesti bangkit dan hendak beranjak ke toilet. Saat setengah berjalan ke arah toilet, tiba-tiba...
KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER ITU MOTIVATOR ADIKKU
Teen FictionSetelah kejadian yang sangat menyakitkan itu, hingga membuatku terpuruk cukup lama. Aku bangkit dan bertekad orang lain tidak akan merasakan apa yang aku rasakan - Hesti Andryana. Semua masih berjalan baik-baik saja, tapi seketika kebahagiaanku hila...