Part 50

64 13 0
                                    

"Terima kasih nak atas segalanya." Gumam nenek Halimah dalam hati tersenyum memandang punggung Hesti yang keluar dari ruang rawatnya.

R. VVIP 10 Umum.

Di ruangan itu ada Putri yang menyuapi kakaknya dan di sana juga ada Aulia dan Rani yang menemani Putri dan Fadil.

Tokk...tokk...tokk...

Rani beranjak dari duduknya dan membuka pintu ruangan itu memperlihatkan seorang dokter yang baru beberapa waktu lalu membuat mereka kecewa.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Rani ketus pada Hesti.

Membuat Hesti menatapnya tak percaya, hanya karna hal sepele hubungan mereka jadi berantakan bahkan hancur.

"Aku mau jenguk kak Fadil." Jawab Hesti.

Fadil bisa melihat siapa yang datang, gadis yang awalnya membuatnya jatuh hati namun akhirnya membuatnya patah hati.

"Suruh masuk aja Ran!" Sahut Fadil membuat Rani mempersilahkan Hesti masuk.

Hesti masuk dan mendekat ke ranjang Fadil dan ada Putri juga di kursi rodanya.

"Hay Put!" Sapa Hesti berusaha senormal mungkin.

Namun, Putri tidak menjawab sapaannya dan memutuskan untuk keluar dari ruang rawat kakaknya dengan meminta bantuan Aulia dan Rani. Jadi hanya tersisa Lesti dan Fadil di ruangan itu.

"Kakak gimana kabarnya?" Tanya Hesti tersenyum.

"Kabar gue sangat tidak baik. Apalagi saat lihat lo di sini." Jawab Fadil membuat Hesti tercengang.

"Maaf kak, kalo Hesti kesini mengganggu... Hesti cuman pengen tahu aja keadaan kak Fadil." Ucap Hesti berusaha untuk tidak menangis di hadapan Fadil.

Fadil hanya diam dan mengalihkan pandangannya dari Hesti.

"Yasudah kak... Hesti permisi dulu... Maaf kalo mengganggu." Pamit Hesti membalikkan badan dan seketika air matanya jatuh.

Hesti menghapusnya cepat dan langsung pergi dari ruang rawat Fadil. Fadil menatap pintu dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Kenapa gue ngerasa dia akan pergi ya??? Apaan sih!! Gue kan lagi kecewa sama dia, ngapain gue mikirin dia !!" Gumam Fadil bimbang antara kecewa dan takut.

Saat Hesti menuju ke ruangannya tiba-tiba HP nya berdering nada panggilan.

"Assalamualaikum yah."

"....."

"Alhamdulillah yah. Hesti baik, gimana keadaan ayah dan bunda di Bandung?"

"...."

"Bunda kenapa yah??"

"...."

"Sakit??"

"...."

"Iya ayah. Hesti akan pulang malam ini juga. Ayah gak usah khawatir ya..."

"...."

"Iya. Yaudah ya yah, Hesti mau pesan tiket dulu buat pulang. Assalamualaikum."

Hesti menutup panggilannya dan langsung membeli tiket pesawat malam ini juga secara online.

Hesti masuk ke ruangannya dan membereskan semua barang-barangnya. Hesti membawa sebuah kotak entah isinya apa.

R. Reza

Tokk...tokk...tokk...

"Masuk!!" Ucap Reza sedikit teriak agar yang diluar terdengar. Hesti masuk dengan tas dan kotak yang dibawanya.

DOKTER ITU MOTIVATOR ADIKKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang