Pickering 3

138 15 23
                                    

Sorot lampu kamar yang sangat terang menyilaukan mata Peter, pelupuk matanya mengerjap seketika tatkala kekasihnya menghampiri sambil mengelus pipinya.

"Kukito....wake up, ini sudah sore, tidak baik tidur jam segini" ujar Karla.

Pupil netra hazel itu nampak bersinar diiringi dengan lengkungan senyum manis yang terlihat damai. Tangannya bergerak mengusap punggung hingga pinggul montok itu perlahan sambil sesekali menepuknya.
"Awww babe...." protes Karla

Tawa puas terdengar cukup keras dari mulut lelaki yang masih terbaring itu, "ku perhatikan bokongmu semakin besar, wow I love that nice bum" katanya kemudian bangun dan mendekatkan wajahnya ke telinga Karla, "and can't wait to hit that cake tonight" bisik Peter menggoda.

Hembusan angin seperti masuk seketika lewat telinga Karla hingga membuatnya merinding, "you sound so dirty oh my god" protesnya seraya mencubit perut kekasihnya.

"Aaaahhhhwww, enak....." ucap Peter sambil tertawa kemudian mengecup bibirnya, "I'm just kidding, but not really" katanya.

"Alright, just shower your body now !!" seru Karla.

"Together?" Tanya Peter.

"No, karena aku sudah mandi duluan, lagipula ini sudah terlalu sore, mommy sudah memanggil kita untuk segera bergabung ke ruang keluarga, sekarang cepat mandiiiii......!!" jawab Karla.

Bibirnya mengerucut sambil menggerutu, "okay okay, I'm gonna shower" ungkap Peter kemudian mengecup bibir wanita mungil di depannya itu sambil menggerakkan kedua tangannya di sekitar tubuhnya, "with you" katanya seraya mengangkat tubuh kecil itu dan membawanya ke kamar mandi.

"Babe...." protes Karla yang tak berdaya menghindari tubuh bongsor yang mengekap tubuhnya.

***
Berbagai makanan lezat dan beberapa masakan khas Canada tersaji di meja makan, Tarzan terlihat berlari menghampiri Karen dan Manny sementara Aaliyah menyambut kedatangan pacarnya, Jordan yang turut hadir dalam jamuan keluarga pada perayaan natal.

Kerlap kerlip  lampu beserta alunan musik klasik terdengar dari ruang keluarga, suasana taman belakang rumah yang sudah dihias begitu terlihat meriah, jamuan makan terasa lengkap dengan kehadiran kedua anak Manny dan Karen bersama pasangan mereka masing-masing.

Langit malam terlihat cerah dengan pancaran hijau yang menggeliat, aurora borealis di utara tampak begitu cantik ketika disaksikan dari luar rumah. Peter dan Karla tampak berbaring di atas genting rumah menatap indahnya langit sambil sesekali menebak jenis-jenis bintang yang bertaburan di sana.

"Kau tahu, ini adalah salah satu tempat favoritku ketika malam khususnya sekitar bulan Desember karena biasanya itu mendukung segala khayalan yang sering aku bayangkan dengan pemandangan aurora yang indah" celoteh Peter.

Karla melirik kemudian wajahnya menoleh, "babe......, apa yang sering kau khayalkan dulu?, aku harap itu tak mengganggu pikiranmu" Tanyanya.

Lelaki bongsor itu menghela nafas, "dulu...., ketika masih Middle School, aku sering belajar bergitar dan piano lalu mengcover berbagai macam lagu, biasanya aku latihan piano di basemen tempat tidur kita sekarang, lalu kadang aku bergitar di atas sini sambil memandang langit kemudian bertingkah seolah sedang mengadakan konser besar, hehehe.......aneh sekali" katanya, "tapi beberapa orang sempat mencemoohku bahkan menertawakanku, saat itu aku sempat merasa down sampai akhirnya motivasiku kembali membara ketika pertama kali melihatmu bernyanyi di acara televisi" lanjutnya.

"Kau sudah cerita tentang itu, dan kau berhasil meraih semuanya termasuk konser besar yang kau mimpikan" jawab Karla.

Suara cekikikan terdengar dari mulut Peter, "yah begitulah masa laluku" katanya.

My Best Friend is My PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang