Pickering

390 24 4
                                    

Lingkungan sekitar Toronto di pagi hari terlihat begitu lembab, tiupan angin terasa kurang sehat, entah apa yang Karla pikirkan tapi ia merasakan aura musim gugur mulai datang lebih cepat di akhir musim panas ini.
Ia segera menutup jendela ketika gerimis kembali turun, tak lama ia menoleh kekasihnya yang terlihat masih pulas dengan raut wajah penuh damai yang mungkin masih berada dalam alam mimpinya.

Lengkungan senyuman langsung ia tunjukkan kala ia mengarahkan langkahnya mendekati lelaki itu, jari - jari mungilnya terlihat mengusap wajah damai si tampan yang masih memejamkan matanya.
"kau masih pulas rupanya sayang" katanya seraya mengelus rambut ikal Peter yang kini terlihat mulai memanjang itu.

Menyadari seseorang mengusap wajahnya, Peter terbangun perlahan kemudian mengecup lengan yang masih berada di wajahnya itu secara spontan.
"kau sudah bangun duluan, padahal kau yang paling sulit tidur" katanya kemudian terbangun dari pembaringannya.

Karla memandang wajah kucel itu penuh cinta, "kau bilang hari ini mau mengajakku ke suatu tempat kan?" ucapnya dengan wajah penuh antusias.

Seketika Peter terkekeh, "ternyata kau sangat antusias dengan ajakanku kemarin" ledeknya.

"tentu saja aku penasaran, kau bilang tempat itu sangat berarti untukmu" balas Karla.

Si tampan mendekati wajah kekasihnya kemudian mengecupnya singkat, "aku mandi dulu" ucapnya yang kemudian beranjak dari pembaringannya.

Mereka bersiap - siap membawa tas kecil dan pakaian secukupnya, Peter segera mengemas kebutuhan mereka dan menatanya di dalam mobil.

Di tengah perjalanan Karla memegang paha kekasihnya yang sedang menyetir.
"kita mau kemana?" tanyanya.

Peter meliriknya kemudian tersenyum, "Pickering....kampung halamanku" jawabnya singkat.

Karla menarik nafas, "ohh kita mau bertemu dengan orang tuamu? Yes aku kangen pada mommy Karen dan daddy Manny, Aaliyah juga. Kenapa kau tak memberitahuku kemarin kalau kita mau ke sini?" kesalnya dengan sedikit memajukan bibir.

Si bongsor tertawa, "haha bukan hanya mereka tapi bahkan nenek dan sepupuku, dan juga ehm aku ingin mengajakmu ke suatu tempat di sana" ungkapnya.

Karla memandang wajah lelaki yang ia cintai itu dengan mata yang berbinar, "aku pasti akan ikut denganmu kemanapun itu" jawabnya.

Tangan besar itu terasa begitu erat Karla rasakan ketika kekasihnya menggenggam lengan mungilnya sambil menampakkan aura kebahagiaan sepanjang perjalanan.

Semua keluarga Peter nampak menyambut mereka dengan bahagia ketika mereka sampai, bahkan Avo (panggilan nenek Shawn) terlihat mencium cucunya penuh sayang.

Semua keluarga berkumpul di halaman belakang, Karen terlihat membawa sebuah wadah berisikan filet daging yang telah dilumuri bumbu untuk segera dipanggang. Mereka melakukannya seperti sedang tamasya di halaman rumah.

Ketika sore beranjak malam menyambut, langit terlihat cerah dan ramai. Peter mengajak karla keluar, ia mengenakan hoodie 'liar' dengan celana panjang hitam, sementara Karla terlihat memakai hoodie putih milik Peter.
Ia menggandeng tangan kecil itu dengan erat.
"kita mau kemana? Ke tempat spesialmu?  Atau tempat rahasiamu?" tanya Karla.

"kau akan segera tau" Peter menjawabnya sambil menampakkan senyuman manis terkembang.

Karla memandangnya sayu sambil bergerak mengikuti setiap langkah lebar kekasihnya.

Seorang anak kecil terlihat menghampiri mereka kala mereka berjalan santai. Bocah kecil itu terlihat merengek dan memeluk Peter seketika lalu sempat berfoto bersama.

My Best Friend is My PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang