Peter & Karla (SM & CC)
Dua orang innocent yang saling menyayangi namun tak tahu bagaimana caranya untuk berkomitmen mengenai hubungan mereka ditengah status "persahabatan abadi" yang mereka jalin dan mereka akui di muka publik.
Setiap orang pada u...
Di penghujung musim panas, Matthew memboyong Karla ke Eropa didampingi dengan mama Sinu dan Sofie, mereka menghabiskan liburan di akhir musim panas, banyak tersebar foto - foto Karla dan Matthew yang tengah berpegangan tangan, saling bermain hingga berciuman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dari beberapa foto yang beredar, hampir semuanya menunjukkan tubuh Karla yang terlihat lebih berisi, atau lebih tepatnya terlihat seperti wanita yang tengah hamil. Tentu saja beritanya tersebar dengan dahsyat, bahkan di beberapa headline news menyebutkan jika Matthew akan segera mewujudkan mimpinya memiliki bayi dari Karla. Tak berhenti sampai di situ, sebuah berita juga menyebutkan jika Matthew akan segera melamar Karla sebagai pendampingnya seumur hidup.
Sementara itu, Peter yang tengah duduk di atas Kasurnya sambil memetik gitar mencoba menemukan lirik - lirik lagu yang hendak ia ciptakan, matanya ia pejamkan, dalam kegelapan tampak jelas terbayang wajah cantik Karla yang tersenyum damai padanya sambil melambaikan tangan, senyuman manis ia kembangkan ketika wajah wanita yang sangat ia cintai begitu tercetak dalam angannya, namun sebuah ingatan muncul ketika Karla tengah berjalan bersama mama Sinu dan melambaikan tangan sekilas sambil berucap "hai" padanya seperti orang yang tak terlalu akrab.
"you say 'hi' like you just met me, why do we put each other through hell" gumamnya sampai keluarlah cairan bening di kedua sudut matanya. (Why - Shawn mendes)
Tak berselang lama kemudian, ponselnya berdering, ia mendapatkan sebuah pesan dari Hailey, si tampan itu mengerutkan dahinya. "hhh tumben sekali dia mengechat setelah selama dua minggu ini dia menghilang" katanya sambil membuka layar ponselnya.
"pagi sayang, semoga hari - harimu lebih cerah, secerah wajah tampanmu yang selalu ku ingat. Sebelumnya aku meminta maaf padamu memberi kabar melalui pesan, tapi ku harap kau mengerti. Aku hanya ingin memberimu kabar jika aku tak bisa berlama - lama untuk berhubungan denganmu, maksudku kita lebih baik memilih jalan kita masing - masing, ku kira hubungan kita juga tidak sehat" tegasnya.
Peter tersenyum seringai, "sudah ku duga" katanya sambil mengetikkan sesuatu. "tak apa, aku sudah tau sejak awal. Akan ada suatu waktu kau memberiku kabar seperti ini setelah kau mendapatkan Justin kembali, aku benar kan...?" jawabnya.
Hailey tak membalas, Peter menaruh ponsel nya di samping tempat tidur namun beberapa saat kemudian Ponselnya berbunyi pertanda panggilan masuk, dengan malas Peter mengangkatnya. "ada apa lagi? Bukankah kita sudah selesai?" sindirnya. "aku ingin bertemu denganmu, kau ada di Toronto kan?" Tanya Hailey. "aku di Los Angeles" jawab Peter singkat. "ohhh okay, aku ke tempatmu sekarang" ucap Hailey Peter menghela nafas, "terserah!!" tegasnya.
Hailey bertolak menuju Los Angeles untuk segera menemui Peter, ia sedikit tergesa - gesa seperti ditekan oleh sesuatu, yah Justin menekannya untuk segera memutuskan hubungannya dengan Peter, karena Justin sendiri telah memutuskan Selena. (sory for my bad, tidak bisa menceritakan detail konflik Selena dan Justin). "segera tinggalkan Peter, aku sudah meninggalkan Selena, kita bisa bersama kembali, aku janji akan menikahimu" ucapan Justin yang terngiang - ngiang di dalam otak Hailey.