Happy Reading
《~_~》
Rey berjalan menaikki tangga menuju rooftop dengan earphone yang terpasang di telinga kanannya.
Sebenarnya earphone itu tidak ia gunakan untuk mendengarkan musik melainkan earphone itu terhubung dengan alat penyadap.
Gadis itu membuka pintu rooftop. Rafa nampak sedang memandangi gedung ibu kota dengan tangan yang bersandar di pembatas rooftop.
Rey mendekat kearah Rafa dan menempelkan tangannya di pembatas rooftop lalu menatap Rafa yang matanya terpejam sembari menikmati semilir angin.
"Ekhem"
Rafa menoleh mendapati seorang gadis yang tengah menatapnya dengan tatapan bertanya. Wajah gadis itu tertutup beberapa helai rambut.
"Kenapa?"
"Kenapa apanya?" Tanya Rafa balik.
"Ck, kenapa lo nyuruh gue kesini?"
"Gue cuma mau minta maaf" jawab Rafa.
"Buat?"
"Yang kemarin"
Rey berdecih pelan. Lalu menghela nafas pelan. Pandangannya mengalih pada pemandangan gedung kota.
"Gak perlu"
Rafa menautkan kedua alisnya.
"Why?""Salah lo?"
"Ya entah kenapa gue ngerasa bersalah sama lo" jawab Rafa sembari mengedikkan bahunya.
Rey menghela nafas pelan. Ia salah membuat keputusan untuk menemui lelaki itu dari pada mengawasi Alfin.
"Dahlah cape gue ngomong sama lo" ujar Rey pelan.
Rafa merasakan matanya perih. Lalu kedua tangannya ia gunakan untuk menutup kedua matanya. Rey yang melihat itu lantas mengerutkan keningnya.
"Lo ngapain?"
Lelaki itu tak kunjung menawab membuat gadis itu menatap kesal lelaki yang menutup kedua matanya mengunakan dua telapak tangannya menghadap bangunan ibu kota.
Gadis itu memberanikan diri untuk menyentuh tangan kanan Rafa dan mencoba menjauhkan telapak tangan yang menutupi kedua matanya.
"Lo-" ucapan Rey terpotong ketika melihat mata Rafa yang memerah.
"Lo nangis?" Tanya Rey yang langsung di gelengi cepat lelaki itu.
"Mata lo merah"
"Perih. Kena debu" jawab lelaki itu.
Gadis itu menghembuskan nafasnya kasar. Lalu menghempaskan tangan Rafa.
Melihat tangan Rafa yang terus mengucek kedua matanya membuat gadis itu mendengus kesal.
Lalu tangannya mengambil tangan Rafa yang sedari tadi mengucek matanya.
Kemudian gadis itu berjinjit guna menyamakan tingginya dengan Rafa.
Gadis itu meniup pelan kedua mata Rafa. Sontak jantung Rafa kini berdegup kencang.
"Jangan di kucek ntar infeksi" ujar gadis itu.
Rafa pun berdehem pelan dan menetralisir detak jantungnya. Lalu lebih memilih mengubah topik pembicaraan.
"Lo bilang hidup gue bahagia kan?" Tanya Rafa pada Rey. Gadis itu hanya menatap aneh lelaki di hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rey's Story [END]
Novela Juvenil[End/Proses Revisi] FOLLOW JAN LUPA GES🙏🙏 CERITA INI ONLY DI WP #Start 15 Juli 2021 #Finish 2 Febuari 2022 Bagaimana rasanya jika kamu kehilangan dua orang yang kamu sayang di waktu yang bersamaan? Reyna Sylvania Atmadja. Gadis cantik sejuta miste...