Pagi ini Rey diantar oleh Jordan karena paksaan dari lelaki itu. Sebenarnya dirinya masih bisa berangkat sendiri.
Namun Jordan dan kepala batunya membuat Rey ingin mengumpatnya berkali kali.
Gadis itu turun dari motor sport Jordan. Lalu melepas helm kemudian menyerahkannya kepada lelaki yang tengah tersenyum tipis padanya walau terhalang oleh helm full face.
Sebelum melangkah pergi, sebuah tangan kekar mencekalnya. Dengan malas, Rey berbalik dan menatap malas lelaki dengan netra hijau itu.
"Apa?"
"Denger, gak boleh kecapean, gak boleh beraktifitas lebih, gak boleh makan makanan sembarangan, untuk sementara jangan deketin anak The Lion, kalo pulang kabari gue, Kaylo, Nauval atau Delta, pastiin ponsel dengan baterai penuh, ja-"
"Iya Jordan, iya" potong Rey jengah.
"Dengerin, jangan cuma iya iya doang!"
"Gue udah bilang iya, yaudah iya. Gue pasti lakuin kok"
Dirinya sudah lelah dengan penuturan Jordan. Masalahnya, sedari malam lelaki itu tak henti hentinya mengatakan hal itu yang membuatnya frustasi.
Jadi gini rasanya punya abang posesif😭😭
"Apa jaminannya?"
"Ponsel sita"
"Gak"
Rey mengangkat sebelah alisnya lalu mengehembuskan nafasnya kasar.
"Mobil sita"
"Basi!"
"Gak boleh kemana mana selama tiga hari"
"No"
"Empat hari"
"Gak!"
"Satu minggu"
"Gak akan kapok lo"
"Ya terus apa bapak Jordan yang terhormat?" Tanya Rey di ambang batas kesabaran.
Jika lelaki dihadapannya bukan Jordan, sudah di pastikan bahwa gadis itu akan membuat Jordan masuk ke IGD.
Dia sudah merendah untuk menawarkan hukuman apa yang cocok jika dirinya melanggar peraturan Jordan dari yang terendah hingga terberat namun lelaki dihadapannya ini masih saja tidak mau menyutujuinya.
"Gue bakal bilang ke om Wira buat cabut semua fasilitas lo walau itu memang milik lo sepenuhnya. Lo gak boleh ke basecamp, anggep aja lo rehat dari Victor. Dan yang terpenting, gue bakal jual rexen" ujar Jordan dengan senyum miring di balik helm fullface nya.
Gadis itu melebarkan matanya. Bagaimana bisa begitu? Point terakhir yang di ucapkan lelaki itu membuat dirinya seketika benar benar ingin menendang lelaki di hadapannya.
Rexen adalah nama motor kesayangannya. Dia sering menjuarai balap motor menggunakan motor itu. Maka itu ia jarang menggunakannya. Motor yang waktu itu pernah ia pakai bukanlah rexen.
Rey berdehem pelan untuk menetralkan rasa terkejut dan kesalnya.
"Gak bisa gitu dong!"
"Bisalah"
"Oke, gue janji. Puas lo?!"
"Janji?" Jordan menyodorkan jari kelingkingnya. Dengan malas, Rey menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking milik Jordan.
"Janji"
"Good girl" ucap Jordan sembari mengacak pucuk kepala gadis itu hingga membuat rambutnya yang tergerai sedikit berantakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rey's Story [END]
Roman pour Adolescents[End/Proses Revisi] FOLLOW JAN LUPA GES🙏🙏 CERITA INI ONLY DI WP #Start 15 Juli 2021 #Finish 2 Febuari 2022 Bagaimana rasanya jika kamu kehilangan dua orang yang kamu sayang di waktu yang bersamaan? Reyna Sylvania Atmadja. Gadis cantik sejuta miste...