Part 8

1.1K 96 0
                                        

Malam ini Rey berada di basecamp Victor sesuai permintaan Delta tadi sore. Kini mereka sedang berada di ruangan khusus. Pintu terbuka dan menampilkan seseorang yang sedari tadi mereka tunggu.

"Lama lo! Abis dari mana sih?!" Tanya Delta. Nauval hanya mnggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ngapel bentar tadi" jawab Nauval sementara Delta menganga mendengarnya.

"Heh! Kita itu udah nungguin lo hampir satu jam dan lo malah enak enakan ngapel?!" Sewot Delta.

"Tadi di jalan macet"

"Udah?" Tanya Rey yang membuat perdebatan mereka terhenti.

"Mau ngomong apa?"

"Jadi gini, gue dikirim foto ini sama nomor yang gak dikenal" jawab Delta sambil menunjukkan foto di ponselnya.

Mereka berdua memberi respon yang berbeda. Nauval yang terkejut dan Rey yang memutar bola matanya malas.

"Ini lo Rey?" Tanya Nauval yang diangguki malas Rey.

"Nah pertanyaan gue, kenapa nomor ini ngasih gue foto kek gini coba?"

"Jangan pernah ngasih nomor hp lo ke sembarang orang" kata Rey datar.

"Ck, ini bukan saatnya bahas itu. Masalahnya gue curiga ni orang ada maksud tertentu"

"Maksud apa?" Tanya Nauval.

"Ya mana gue tau"

"Lo tau Rey?" Tanya Delta memandang Rey yang tengah memegang ponsel Delta dan memandanginya dengan tatapan kosong.

"Adu domba" jawab Rey.

"Hah?"

"Dia pengen Victor dan The Lion hancur dengan cara ngadu domba kita"

"Tapi kenapa dia ngirim kek gini?"

"Ini baru permulaan"

"Btw Rey, lo suka sama Rafa?" Tanya Delta sementara Rey hanya menatapnya tajam.

"Gak"

"Kalo dia gak masuk ke blacklist, gue rasa fine fine aja"

Gadis itu terdiam. Lalu mengambil tablet yang berada di dalam tasnya. Dia membolakan matanya ketika melihat titik warna dalam GPS yang bergerak menuju sebuah tempat.

"Lo kenapa Rey?" Tanya Nauval.

"Salah satu inti The Lion lagi menuju ke Apartemen Sean" jawab Rey.

"Lo yakin?"

"Bisa aja kan dia mampir dekat situ" tambah Delta.

"Gue gak tau tapi gak ada salahnya mastiin" kata Rey lalu berjalan keluar dari basecamp.

Langkahnya nampak tergesa gesa. Dia memasukki mobilnya lalu menancap gas dengan kecepatan maksimal. Gadis itu membawa mobilnya menuju Apartemen milik Sean.

Kebetulan jarak Apartemen dan basecamp cukup dekat. Jika dibandingkan dengan posisi dia saat ini, Rey akan lebih dulu sampai karena jalan yang dilewati seseorang itu cukup macet.

Mobilnya telah sampai di parkiran apartemen milik Sean. Ia memarkirkan mobilnya agak jauh agar tidak ada yang melihatnya. Saat gadis itu sampai di lobi apartemen, dia melihat seseorang itu mendekat.

Dengan cepat gadis itu berlari menuju lift dan segera memencet tombol untuk lift agar segera menutup. Setelah itu pintu lift menutup dan untung dia masih jauh dari lift.

Saat sudah sampai di lantai dimana kamar Sean berada, gadis itu segera berlari menuju kamar itu. Dia memencet kata sandi dengan cepat.

Ia memang sudah tahu kata sandinya. Rey menutup pintu itu lalu menguncinya dan berjalan ke ruang tamu. Ia mengambil beberapa bingkai foto.

Rey's Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang