Bel pulang sudah menggema sepuluh menit yang lalu dan Rey baru keluar dari kelasnya.
Gadis itu melangkahkan kakinya melewati koridor untuk pergi ke parkiran.
Namun tiba tiba sebuah tangan menariknya menuju tangga. Dia mencoba meronta, gadis itu hendak memberikan perlawanan namun orang itu menempelkan telunjuknya di bibir.
"Ini gue"
"Zidan?"
"Kenapa?" Tanya Rey datar.
"Lo ada hubungan apa sama Ayumi?" Tanya Zidan balik.
"Ayumi?" Beo Rey.
"Gak usah pura pura bego. Gue lihat pas Ayumi natap dan senyum sinis sama lo"
Rey berdecih pelan.
"Cuma karena itu lo langsung nyimpulin Ayumi punya hubungan sama gue?""Gue tau Ayumi"
"Lo nggak pernah tahu siapa pun" jawab Rey. Zidan hanya mengangkat satu alisnya.
"Kepercayaan itu mahal, kalo udah rusak sulit buat di benerin. Semua orang belum tentu kaya apa yang lo pikirin. Termasuk sahabat lo"
Zidan semakin dibuat bingung oleh gadis di hadapannya. Apa hubungan semua ini.
"Gak usah ngalihin topik" ujar Zidan.
"Cuma itu yang bisa gue jawab" jawab Rey datar.
"Sadari, sebelum semuanya terlambat. Gue tau lo orang yang paling peka, Dan" lanjut Rey disertai senyuman miringnya.
Setelah mengatakan itu, Rey beranjak pergi meninggalkan Zidan yang masih mencerna apa yang barusan Rey ucapkan.
Apa hubungan Ayumi dengan sahabat dan kepercayaan? Bertanya dengan Rey bukanya mendapat jawaban tapi malah kuis tebak tebakkan.
Sementara itu Rey berjalan menuju parkiran. Sesampainya di parkiran, Rey memasuki mobilnya.
Dia hari ini berencana untuk mengunjungi basecamp. Rey melajukan mobilnya hingga keluar dari area sekolah.
Mobil Rey terus melesat hingga sampai di basecamp Victor. Ia sebenarnya sedang tidak mood untuk kesini. Tapi ada hal yang harus ia bicarakan dengan Delta dan Nauval.
Rey memasuki tempat tersebut dan menelisik ruangan. Tidak ramai tidak juga sepi.
"Rey? Cari siapa?" Tanya Seno.
"Nauval, Delta"
"Mereka belom pulang. Gatau kenapa mereka akhir akhir ini rajin banget sekolah. Jarang mereka bolos. Gue aja heran kerasukan apa mereka sampe betah di kelas" jelas Seno panjang kali lebar.
"Alfin?"
Seno mengedikkan bahunya pertanda ia tak tahu. Bego sebego, padahal dirinya dan Alfin satu sekolah kenapa ia lupa.
"Btw Pinan ditinggal disini" lanjut Seno.
"Kok bisa?"
"Bang Jordan bilang, titip Pinan soalnya dia mau ke luar kota. Pinan ga ada yang urus. Kalau disini kan ada kita"
"Dimana dia?"
"Halaman belakang"
Lalu Seno mengeluarkan sebuah kunci dari saku celananya dan menyodorkannya ke Rey.
"Nih, barangkali lo mau main main"
Gadis itu meraih kunci tersebut.
"Hm"Rey berjalan ke halaman belakang dan dia melihat sebuah kandang besar disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rey's Story [END]
Jugendliteratur[End/Proses Revisi] FOLLOW JAN LUPA GES🙏🙏 CERITA INI ONLY DI WP #Start 15 Juli 2021 #Finish 2 Febuari 2022 Bagaimana rasanya jika kamu kehilangan dua orang yang kamu sayang di waktu yang bersamaan? Reyna Sylvania Atmadja. Gadis cantik sejuta miste...