Part 33

782 86 3
                                        

A pict by Junjun a.k.a Rapa

Doraemon🙆

《~_~》

Kini di sebuah ruangan yang serba putih, seorang gadis dengan selang oksigen dan beberapa alat yang terpasang di tubuhnya perlahan merangsang sebuah respon.

Matanya perlahan membuka. Setelah matanya terbuka sempurna, ia merasakan sekujur tubuhnya sakit.

Di bagian perut dan dada. Nafasnya juga agak sesak. Matanya bergulir melihat sekitar walau badannya tak bisa ia gerakkan karena sakit.

Ceklek

Pintu terbuka dan menampilkan seorang pria paruh baya dengan setelan kemeja formalnya.

Matanya membulat sempurna kala melihat putri tidurnya kini terbangun.

"Nia? Vania? Kamu udah sadar sayang?" Tanya Wira dengan nada panik.

Dia menekan tombol untuk memanggil dokter. Setelah menekan beberapa kali, dirinya mengelus pucuk kepala Rey.

"Maafin Ayah, Nia. Maaf"

"Ay-yah" ucapan yang keluar dari bibir pucat gadis itu terdengar seperti menahan rasa sakit.

Entah itu hati maupun fisik.

"Iya sayang, ini Ayah"

Setelah itu seorang dokter memasuki ruangan tersebut. Diikuti beberapa perawat juga di belakangnya.

"Excuse me sir, let me check your daughter's condition" ujar dokter itu lalu Wira sedikit menyingkir agar dokter itu bisa memeriksa keadaan putrinya.

"how is the condition?" Tanya Wira.

"Everything is fine. We're just waiting for his condition to stabilize" jawab dokter itu yang membuat Wira bernafas lega.

"Thank you"

"You're welcome"

Dokter dan beberapa perawat itu pun meninggalkan ruangan tersebut.

Wira kembali mendekati putrinya yang masih dalam keadaan lemah.

"Kita bicara, setelah keadaan kamu membaik"

《~_~》

Brak!!

Seisi kelas dikejutkan akan kebrakan meja dari Galang. Rafa dan Farel berdiri di atas meja yang sama.

Sementara Bian dan Galang di samping meja yang dinaikki Farel dan Rafa. Entah apa yang akan mereka lakukan.

Sedangkan Zidan sedari tadi sudah menutupi wajahnya dengan buku tebal. Bersiap siap jika ia akan ikutan malu oleh tingkah keempat sahabatnya.

Cekidot gaes..

"Aku tertipu!!" Ujar Galang dengan nada yang mengikuti iklan keju.

Teman temannya hanya melihat tingkah para cowok gesrek dengan cengonya.

"Padahal Bunga udah ingetin buat cek sw-nya!!" sahut Bian dengan nada yang sama dengan Galang.

"Bunga?" Beo Farel.

"Ngapa jadi gue njir" kata Bunga, teman sekelas mereka.

"Tapi aku gak lakuin!!" Ucap Galang dengan muka yang mendaratis.

"Maaf selama ini cuma kasih kamu seblak dan kinderjoy!!" Timpal Rafa.

"Ternyata semua yang ngaku jomblo, belum tentu jomblo beneran!!" Timpal Bian dengan ekspresi antara yang bikin ketawa sama eneg.

Rey's Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang