Part 4

1.4K 124 9
                                        

Jangan pernah meremehkan sesuatu. Hal yang kau anggap kecil bisa berdampak besar bagimu

~Rafasya Dean Dirgantara

♡♡♡

"YA AMPUN RAFA!! BANGUN UDAH SIANG!! NANTI TELAT KE SEKOLAH!!" Teriak seorang wanita setengah baya itu.

"Lima menit lagi mah" gumam Rafa di balik selimutnya.

"LIMA MENIT APAAN?! UDAH JAM TUJUH LEBIH INI!!"

Rafa membuka matanya lebar lebar. "Jam tujuh?"

Rafa bergegas menuju kamar mandi. Namun di karenakan selimut yang masih melilit di tubuhnya dia terjatuh dari atas kasur.

Gedebugh!

Brak!

Bugh!

"Mimpi apa aku semalem, punya anak bujang kok kek gitu" kata Mamah Rafa-Teresa sambil menggelengkan kepalanya.

Rafa keluar dari kamar mandi dengan baju seragamnya. Dia melihat jam yang bertengger di dinding. Pukul 06.15.

Dia mengacak rambutnya frustasi. Sudah kedua kalinya Rafa di bohongi oleh mamahnya perihal jam.

Waktu itu Rafa bilang ke mamahnya untuk di bangunkan pukul 06.00 karena ingin pergi ke puncak bersama teman temannya.

Namun sang mamah tercinta membangunkannya tepat pukul 05.00 dengan mengatakan bahwa sudah jam 08.00. Bagaimana dia tidak sebal? Untung mamahnya.

Rafa berjalan menuruni anak tangga dengan tas yang ia sampirkan di bahu kanannya. Ia menuju ruang keluarga dimana ada sang adik yang berumur sekitar tujuh tahun sedang menyiapkan peralatan yang akan dia bawa ke sekolah.

"Fara!!" Panggil Rafa sambil menghampiri gadis kecil itu. Farasya Diva Dirgantara namanya.

"Kak Afa!!"

"Lagi ngapain?"

"Siapin barang sekolah"

Rafa mengangguk mengerti. Lalu pandangannya tertuju pada objek yang menurutnya menarik.

"Ini apa?"

"Itu plester, kata Mama buat nutup luka biar lukanya ndak infeksi" jawab Fara dengan ekspresi menggemaskan.

"Kenapa bawa ini ke sekolah?" Tanya Rafa sambil membolak balikkan plester bermotif babi.

"Kenapa bawa ini ke sekolah?" Tanya Rafa sambil membolak balikkan plester bermotif babi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rey's Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang