N I N E

73.2K 6.7K 189
                                    

Happy Reading! 📖

(09:02), Sabtu, 28 Agustus 2021

Komen dong.. 🐧💙

🦚🦚🦚

" Perkenalkan nama saya Andreo Geraldo, saya pindahan dari SMA Mutiara 02, salam kenal semua nya "

Ya, murid baru nya adalah Aldo,

Alex menatap tajam cowok di depannya, Alex ingat jika cowok ini yang waktu itu mengantar gadis nya pulang.

Tangan Alex pun mengepal tanpa sadar, menatap Aldo yang berjalan ke arah nya lalu duduk di bangku depan Alex.

" Hai, salam kenal bro! " Sapa Aldo mengangkat kepalan tangannya pada Zidan yang juga menyambut kepalan tangan Aldo, dan mereka pun ber-tos ria.

Ya, Aldo duduk di samping Zidan.

" Nama gue Aldo, nama lo? " Aldo bertanya pada Zidan, berusaha mengakrabkan diri.

" Nama gue Zidan, keren kan nama gue? " Jawab Zidan narsis.

" Oke, salam kenal Zidan " Ujar Aldo seraya tersenyum lebar.

" Eh, lo ad---, "

" Zidan, Aldo! Ini bukan kantin! Kalau mau ribut bisa di luar! " Seru Pak Arnold, guru matematika.

" Boleh Pak! Eh! " Zidan sontak menutup mulut nya dengan telapak tangan.

" Zidan!! Keluar kamu! " Mendengar itu, Zidan berdiri dari kursi nya lalu berjalan ke luar kelas dengan senyum pongah. Gesrek emang nih anak.

" Bye-bye my pren! " Zidan melambaikan tangannya dengan bangga seolah mendapatkan undian berhadiah.

Aldo menahan tawa nya yang akan menyembur, sedangkan Alex, Virgo dan Rafael hanya bisa membatin.

'Bukan temen gue! Sumpah! Bukan temen gue! ' batin mereka bertiga seraya menggelengkan kepala.

" Zidan!! Saya lempar kamu ya! " Pak Arnold mengambil spidol, berancang-ancang untuk melempar Zidan jika belum keluar dari kelas.

" Lempar aja Pak! Saya ikhlas lahir batin! Dadah Pak Nonol! " Seru Zidan seraya berlari keluar kelas sambil tertawa keras.

Jangan ditiru, Zidan adalah murid yang perlu di hajar.

Pak Arnold memejamkan mata nya berusaha menenangkan hati nya yang panas karena murid nya itu.

" Baik anak-anak! Mari kita lanjutkan! " Ujar pak Arnold setelah menenangkan diri nya.

🦚🦚🦚

" Cia, lo tunggu sini bentar ya, gue mau ke toilet! Dah kebelet! " Ujar Selvia berjalan ke arah toilet.

" Inget! Jangan kemana-mana! " Seru Selvia membuat para pengunjung restoran menoleh ke arah mereka.

Selvia hanya tersenyum lebar seraya mengatakan kata 'maaf' karena telah menganggu kenyamanan mereka.

Transmigrasi Gadis Polos (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang