" Pangeran!! Anda mau kemana?!! Pertunangan kalian sebentar lagi dimulai!! " Seruan itu berasal dari seorang pria berseragam pengawal kerajaan.
Sedangkan ke-enam pria tampan yang merupakan jadi dalang keributan itu hanya memasang wajah tak perduli.
" Gerald, kau yakin ingin ikut?" Seorang pria berambut ungu bertanya pada pria berambut kuning terang.
Pria berambut kuning itu mengangguk pasti.
" Aku yakin ingin ikut!" Ujarnya penuh tekad.
Sedangkan seorang pria berambut silver tertawa sinis, lalu kemudian kembali mendatarkan wajahnya.
" Kau mencintai wanita itu, bagaimana bisa kau ingin ikut? Mencoba bersandiwara huh?" Ujar pria berambut silver itu tajam.
Pria berambut kuning mengepalkan tangannya, lalu kemudian menatap pria berambut silver penuh amarah.
" Tau apa kau tentangku?!" Desis pria berambut kuning itu marah.
Pria berambut silver hanya diam tidak membalas, lalu tak lama, seorang pria berambut merah angkat bicara.
" Damian, apa kau tahu yang akan ayah lakukan jika kita memberontak seperti ini?" Pria itu bertanya pada pria berambut ungu itu.
" Setahuku, jika kita melawannya, maka kita akan diberi hukuman." Ucap pria berambut ungu itu pelan.
" Hukum--"
" Kalian!! Apa yang kalian lakukan?!! Kalian ingin memberontak hah?!" Seruan penuh amarah itu membuat ke-enam pria itu menoleh ke sumber suara.
Dan di hadapan ke-enam pria itu, terlihat seorang pria paruh baya yang memakai baju khas seorang bangsawan kelas atas.
" Ayah.. " Lirih pria berambut ungu itu.
Sedangkan kelima pria lainnya hanya memasang wajah tanpa ekspresi saat melihat lelaki paruh baya itu.
" Kalian sudah membuatku kecewa!! Sebagai hukuman! Aku akan mengirimkan kalian ke suatu tempat! Di sana kalian aku tugaskan untuk mencari seorang wanita berdarah suci!! Saat kalian mendapatkan wanita itu, bawakan dia padaku!! Aku akan menjadikan dia ratuku!" Seru pria paruh baya itu keras yang diakhiri sebuah tawa mengerikan.
Sedangkan ke-enam pria itu, mengepalkan tangan mereka erat, menahan amarah yang ingin di lampiaskan pada pria tua itu.
Tetapi itu tak lama, saat akhirnya tubuh ke-enam pria itu ambruk tak sadarkan diri.
Mereka akan tertidur sampai waktu yang di tentukan. Waktunya, sampai mereka menyelesaikan tugas mereka!
Ke-enam pria itu kini mulai menjalankan tugas yang diberikan ayah mereka, dengan awal hidup yang baru, mereka hidup di raga yang baru!
o0o
" Farel, lo nanti hadir gak pas acara ulangtahun sekolah?" Bima menoleh pada adiknya yang sedang fokus membaca buku.
Farel mengangkat pandangannya dari buku, kemudian menatap Bima.
" Gak. "
Farel pun kembali fokus pada bukunya, yang membuat Bima mendengus kesal.
" Lo yakin gak mau hadir? Cia malah antusias pengen ikut. " Bima bertanya sekali lagi.