Yang nunggu cerita ini siapa aja? Jawab yok😅
°°°
"Undangan ulang tahun Andini?" Cia mengerutkan keningnya, Andini ..., gadis yang saat itu memberikan minuman padanya dengan sesuatu yang di taruh di dalam minuman berwarna merah pekat itu.
Tangan Cia mengepal tanpa sadar, bibir merahnya membentuk senyum tipis yang sedikit janggal.
Beberapa minggu telah terlewati, dan kini Cia sudah pulih dari kesedihannya tetapi terdapat sedikit perubahan pada diri gadis itu walaupun telah pulih dari kesedihannya. Gadis berkulit putih pucat itu menjadi agak tertutup, tidak seperti yang dulu. Perubahan ini sebenarnya agak mencolok karena sikap tertutup gadis itu juga di tujukan untuk kedua orangtuanya.
Cia juga belum memberitahukan kedua orangtuanya tentang pernikahan kilatnya sekaligus perceraian kilat yang di alaminya atau mungkin tidak akan memberitahu?
Gadis itu juga sudah selesai menandatangani surat cerai yang di kirimkan lewat pos setelah satu minggu dia kembali ke rumah orangtuanya.
Sudut mata Cia melirik ke arah kanan, di ujung kelas dia menatap Samuel dengan lekat.
Samuel yang terlalu peka dengan sesuatu, menoleh saat merasakan tatapan lekat seseorang. Hingga maniknya bertubrukan dengan manik cokelat gelap yang sedang menatapnya. Bibir ranum itu membentuk senyum tipis yang sedikit berbeda bagi Samuel.
°°°
Kaki mungil itu melangkah pelan dengan iringan yang teratur. Bisa di lihat dari postur kaki sosok itu yang tentunya merupakan seorang gadis.
Dalam bayangan, tangan kanan gadis itu terlihat menggenggam sesuatu lalu kembali memasukan sesuatu itu dalam tas selempang berwarna maron miliknya.
Dengan sepasang kaki jenjangnya yang terlapisi sebuah heels berwarna maron dengan hak sepatu yang memiliki tinggi sekitar 4 centi itu. Tubuh ramping dan mungil miliknya terbalut sebuah gaun press body berwarna senada dengan sepatu dan tas gadis itu, gaun dengan bagian pundak yang terbuka hingga menampilkan kedua pundak mulus gadis itu. Rambut halusnya yang di cepol hingga menyisakan helaian halus di sisi kiri dan kanan wajah gadis itu, gaya rambut anggun itu membuat leher putih gadis itu dapat dilihat dengan leluasa. Terakhir wajah gadis itu yang dipoles dengan make up yang tidak terlalu tebal.
Tuk tuk tuk
Suara ketukan heels gadis itu seolah terdengar sangat keras hingga mampu membuat suasana yang tadinya riuh menjadi diam tak bersuara.
Sepasang kaki jenjang itu melangkah masuk dengan langkah kaki yang tidak terburu-buru. Dalam iris cokelat gelap gadis itu terlihat sebuah pemandangan taman luas yang telah di sulap menjadi lokasi ulang tahun dengan dekorasi mewah sesuai selera anak-anak muda.
Gadis itu lalu menundukkan kepalanya dan kembali mendongak dengan raut tenang. Sebuah senyum kecil terbit di bibir merona nya, sungguh gadis itu terlihat sangat berbeda!
Sedetik setelah gadis itu mengangkat wajahnya, para kerumunan anak muda itu lantas berseru dengan heboh saat melihat sosok yang begitu bersinar bahkan melebihi sang pemilik acara itu sendiri.
Diantara banyaknya suara yang menggema, satu suara ber-intonasi berat yang membawa kesan dingin membuat kerumunan itu kembali diam.
"Cia?" Farel mengernyitkan alisnya tak suka saat melihat busana yang di kenakan adiknya itu. Terlalu seksi dan mempesona.