T W E N T Y | E I G H T

30.8K 4.3K 393
                                    

"Hey Cia.., are you okay?"

Cia mengerjapkan matanya saat mendengar suara berat itu, dan dengan cepat menoleh ke samping ranjang, di sana dia melihat Virgo yang sedang menatapnya dengan tatapan khawatir.

Cia langsung saja menghamburkan dirinya dalam pelukan cowok tegap itu, "Kak Virgo! Jangan tinggalin Cia! Hiks!" Virgo tersenyum lembut mendengar ucapan gadisnya yang tidak ingin kehilangan dirinya, Virgo seperti merasakan sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan dalam dirinya.

"I'm here love, gue gak akan kemana-mana. Nightmare, hm? " Virgo mengeratkan pelukannya, hingga membuat wajah Cia terbenam di dada bidangnya. Cia menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Virgo.

Setelah beberapa saat berpelukan, Cia pun melepaskan pelukannya, dan menatap Virgo dengan raut sedih yang membuat cowok itu semakin penasaran dengan mimpi buruk gadis mungil didepannya ini.

Tadi dia terbangun saat mendengar teriakan gadis itu yang memanggil namanya. Virgo yang baru saja akan tertidur lantas berlari cepat ke kamar gadis itu.

"Lo mimpi apa? Coba cerita sama gue." Virgo mengelus pipi Cia dengan lembut.

Cia terdiam sesaat, menatap Virgo dengan tatapan lekat, yang membuat Virgo diam-diam mengulum senyum geli melihat wajah serius gadis itu.

Setelah beberapa saat berpikir, Cia memutuskan untuk menceritakan mimpi buruk yang dia alami.

"K-kak...," Air mata Cia kembali menetes saat mengingat mimpi itu, dimana dia melihat Virgo yang menghembuskan nafas terakhir dipangkuan nya dengan tubuh berlumuran darah.

Sedangkan Virgo langsung membawa Cia kedalam pelukannya. "Kalo lo belum sanggup cerita, gak usah dipaksain." Ujar Virgo seraya mengelus punggung Cia dengan lembut.

Cia menggelengkan kepalanya, "Cia sanggup kok."
Virgo hanya diam, membiarkan Cia melanjutkan.

"Cia..., mimpi kak Virgo di tembak terus kak Virgo.., meninggal di depan Cia. Cia takut kak..., kakak jangan tinggalin Cia ya." Cia menatap Virgo dengan tatapan memelas yang membuat Virgo mengulum senyum.

"I'm not going anywhere, love. Trust me." Ucap Virgo nyaris berbisik.

Cia menatap wajah tampan Virgo yang hanya beberapa centi dari wajahnya.

"Janji?" Cia mengulurkan jari kelingkingnya, pinkie promise.

Virgo mengangguk, lalu juga mengulurkan hari kelingkingnya. "Gue janji gak bakal ninggalin lo, kecuali itu kehendak Tuhan." Setelah mengatakan hal itu Virgo menarik Cia dalam pelukan hangat nya.

Virgo mengangkat tangannya untuk mengelus rambut Cia dengan lembut. "Sekarang tidur, karena besok kita akan menikah. Gue nggak mau lo sakit nanti." Virgo pun melepas pelukannya lalu membaringkan gadis mungil itu ke ranjang, Virgo juga menyelimuti Cia hingga sebatas dada Cia.

Cia terlihat memejamkan matanya, berusaha untuk kembali tidur, hingga 5 menit kemudian gadis itu sudah kembali terlelap, karena elusan lembut Virgo di kepalanya.

Virgo menghentikan elusan nya setelah memastikan Cia benar-benar tertidur, kemudian menatap gadis itu dengan lekat.

Sekitar 10 menit memperhatikan gadis itu dalam diam, Virgo pun mendaratkan sebuah kecupan kecil di dahi mulus gadis itu.

"Gue nggak tahu seburuk apa mimpi lo sampai membuat lo se-takut ini, tapi gue janji nggak bakal ninggalin lo kecuali Tuhan yang berkehendak. Lo tahu kan kalo gue cinta sama lo, dan gue nggak mungkin tinggalin lo setelah perjuangan yang gue lalui demi membuat lo jadi milik gue. Gue tahu kalau dia juga sebenarnya tertarik sama lo, tapi gue janji akan berusaha mempertahankan lo semampu gue, karena gue tahu, gue gak sekuat dia. Saat waktu itu tiba, gue cuma berharap lo tetap akan jadi milik gue, Cia. I love you, my first love." Ucap Virgo panjang lebar yang hanya ditanggapi dengan keheningan, dan setelah mengatakan hal itu, Virgo pun keluar dari kamar gadis itu.

Virgo berharap hari esok akan berjalan dengan lancar. Semoga saja.

***

"Alex kau yakin dengan jalan yang kau tunjukkan ini?" Damian menoleh pada Alex yang duduk di sampingnya dengan tangan yang memegang sebuah tab.

Alex mengangkat pandangannya dari tab miliknya, "Aku hanya punya satu nyawa, jadi untuk apa aku berbohong." Alex melirik Damian yang sedang menyetir dengan tatapan sinis. Sedangkan Samuel sedang tertidur dengan nyenyak-nya di kursi belakang.

Damian mendengkus pelan, kemudian kembali fokus pada jalanan, Damian menatap sekitar jalan yang sudah mulai memasuki sebuah hutan. Apakah Virgo memang se-anti sosial ini? Hingga villa saja dibangun ditengah hutan.

Sedangkan dibelakang mobil mereka terdapat sebuah mobil yang berisikan Farel, Aldo dan Theo. Farel yang menyetir sedangkan dua lainnya tertidur di kursi belakang, membuat Farel berdecak dalam hati.

"Anak itu tidak membohongiku kan? Jika iya, aku sendiri yang akan menghukumnya." Gumam Farel dengan matanya yang masih fokus pada jalanan.

***

Sedangkan di sebuah kamar bernuansa maskulin terlihat seorang cowok yang sedang menyesap sebatang rokok, berdiri di balkon dengan tubuh shirtless yang menampilkan tubuh kekar cowok itu yang terpahat dengan sempurna.

Beberapa saat hanya ada keheningan yang mengisi kamar mewah itu.

"Hm, dia sungguh adik yang durhaka. Tidak memberitahu kakaknya tentang sebuah kabar bahagia yang sungguh membuatku terharu itu. Ah, dia benar-benar sudah dewasa ternyata." Gumam cowok itu dengan suara rendah nya.

Kemudian cowok itu kembali menyesap rokoknya yang tersisa setengah itu lalu mengepulkan asap rokoknya.

"Apakah aku harus datang? Ehm.., sepertinya itu ide yang tidak buruk." Cowok itu menyunggingkan senyum manis yang menawan, tetapi menyimpan banyak makna yang tidak bisa seorang pun menebaknya.

Netra biru tua nya menatap langit malam dengan tatapan tak terbaca, dengan senyum yang sudah luntur dari bibir cowok itu.

"I like her but i know that she belongs to my brother, dan aku tidak perduli." Cowok itu meremas pagar balkon dengan kuat hingga buku-buku jarinya memutih.

"Sudah ku putuskan untuk mengunjungi adik tercinta ku, dia pasti akan bahagia karena di kunjungi kakaknya.

"Wait me, Virgo."

__________________________________

Ciee yang kena prank.. Kaget gak?🤭
Ternyata kapal Virgo sama Cia banyak juga ya.

1k vote author update lagi dah..

See you~
___________

Senin, 4 Oktober

Transmigrasi Gadis Polos (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang