T H I R T Y | S I X

26.4K 2.9K 183
                                    

"Seorang puteri dari sebuah keluarga konglomerat telah melakukan suatu hal yang tidak senonoh dengan pemuda pada pesta ulang tahunnya yang ke tujuh belas tahun."

Kini, semua orang ramai membicarakan sebuah berita booming dari seorang gadis yang kini sedang tersungkur dilantai marmer mansion dengan sebuah cambukan yang melayang di tubuhnya.

Ctarr!

Ctarr!

"Akhh!! Dad, m-maafin Andini d-dad! A-andini minta a-ampun dad! Akkhh!!" Tanpa mempedulikan jeritan anak gadisnya, Refsal tetap melayangkan cambukan nya pada tubuh anak tunggalnya itu.

"Anak gak tahu malu!! Gak tau diri!! Daddy sekolahin kamu bukan buat jadi pelacur!! Kamu benar-benar membuat daddy murka Andini!!!" Refsal berteriak keras hingga menampakkan urat-urat lehernya. Lelaki setengah baya itu sepertinya benar-benar murka dan kecewa dengan kelakuan anak semata wayang nya.

Andini hanya bisa diam, sesekali merintih kesakitan, dia tak dapat melawan karena kejadian memalukan yang di lakukan dirinya memang sangat memalukan.

Reputasinya kini benar-benar rusak!

|•|•|•|

"Lihat deh tuh anak, kayak gak ada malunya tau gak."

"Andini body lo bohai banget! Gue sewa semalem ya?"

"Ish! Nama sekolah kita jadi kotor gara-gara jalang itu tau gak! Dasar jalang!"

"Andini udah pro ya, ajarin abang dong! Kali aja bisa pro kayak Andini."

Gadis dengan bando putih itu menunduk dalam saat cacian serta hinaan dilayangkan padanya. Kedua tangan gadis itu pun juga ikut mengepal, berusaha menahan malu sekaligus amarah yang menyelimuti dirinya.

"Ini bukan salah gue." Lirih gadis itu, berusaha meyakinkan diri bahwa semua yang terjadi bukan salah dirinya. Pasti ada yang menjebaknya!

Bruk!

Andini mengangkat kepalanya, menatap sosok gadis berwajah baby face yang memandang dirinya dengan tatapan polos.

Ingatan Andini mundur, tangannya mengepal sempurna saat ingatan hari ulang tahunnya yang kacau balau. Ini pasti karena cewek sok lugu didepannya.

"Ini gara-gara lo kan?!! Lo pasti yang udah jebak gue!! Dasar munafik!!" Teriak Andini seraya mendorong bahu Cia kasar.

Sudut bibir Cia terangkat, "Maksud kamu apa?" Cia tersenyum jahat dalam hati.

Pembalasan sayang. Batin gadis itu tersenyum jahat.

"Jangan sok polos sialan!! Ini semua gara-gara lo kan?!! Lo yang jalang! Harusnya lo yang rusak bukan gue! Harusnya lo yang rusak karena obat perangsang itu Grechia!! Rencana gue pasti berhasil kan?!! Lo udah nggak perawan kan?!!"

Boom! Cia tertawa dalam hati saat melihat Andini membongkar kedoknya sendiri di depan umum. Sungguh pertunjukan menakjubkan!

Andini membulatkan matanya saat menyadari perkataannya. Gadis itu menoleh pada kerumunan, dan melihat murid-murid sudah saling berbisik dengan tatapan hina yang semakin menusuk tertuju padanya.

Tidak! Bukan ini yang Andini harapkan! Harusnya orang-orang berbalik menyerang Cia.

"Nggak, nggak. Harusnya nggak kayak gini." Andini menggelengkan kepalanya dengan perasaan yang makin kacau.

Transmigrasi Gadis Polos (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang