Jangan jadi siders dong..
View-nya banyak, yang nge-vote dikit:(
Mungkin di part ini akan ada sedikit adegan kekerasan.
Jadi, warning! Untuk reader yang tidak menyukai kekerasan.
H A P P Y R E A D I N G ! !
_____
"Cia lo dimana? Gue nyesel dah cuek sama lo beberapa hari ini. Gue terlalu asik dengan dunia gue sendiri, gue ngerasa jadi temen yang paling jahat. Gue minta maaf Cia, lo masih mau maafin gue kan?" Selvia terkekeh miris saat pertanyaannya dijawab oleh keheningan.
Setetes air bening, jatuh dari pelupuk mata Selvia. Kemudian Selvia menatap langit malam dengan perasaan yang campur aduk.
Sungguh, Selvia benar-benar merasa berdosa karena telah mengabaikan sahabat yang sudah dia anggap adik itu. Jujur, Selvia sangat menikmati beberapa hari belakangan bersama Damian, tetapi hal itu membuat Selvia melupakan sahabatnya yang membutuhkan dirinya.
Sejak menghilangnya Cia, Selvia benar-benar menjauhi Damian. Anehnya, Damian terlihat tidak perduli, hal itu membuat rasa sakit hati terbersit di hati Selvia. Bagaimanapun Damian ikut menjadi penyebab Selvia mengabaikan Cia.
Selvia menyeka air matanya dengan tatapan kosong. Dia menyayangi Cia, sangat sayang.
"Cia, di manapun lo berada, gue harap lo selalu sehat dan bahagia. Gue sayang lo Cia." Bisik Selvia pada hening nya malam.
***
"Alex, lo tahu dimana Virgo? Dia udah seminggu gak masuk, bahkan gak ngabarin kita."
Alex tersentak saat mendengar ucapan Rafael. Kemudian dia menoleh pada Rafael dengan tatapan serius yang membuat Rafael bergidik ngeri.
"Terakhir liat Virgo dimana?" Tanya yang tertuju pada Rafael.
Rafael menoleh pada Zidan yang sedang bermain game. "Zid, lo liat Virgo terakhir kapan?" Rafael bertanya dengan mimik serius.
Zidan mengangkat pandangannya dari ponsel miliknya, menatap Alex dan Rafael yang menatapnya dengan raut serius, yang jelas membuat Zidan ikut tegang.
"Gue terakhir lihat Virgo, pas acara ulang tahun sekolah sih. Ya kan Raf?" Rafael menganggukkan kepalanya, kemudian menatap Alex.
"Bener Lex, terakhir gue lihat Virgo pas ulang tahun sekolah, habis itu gue gak lihat lagi dimana tuh anak."
Tubuh Alex menegang, kemudian ingatannya berputar kembali, pada saat pesta acara ulang tahun sekolah. Malam itu juga menjadi peristiwa Cia menghilang.
Kemudian Alex kembali memundurkan ingatannya saat dia masih menjadi kekasih Cia.
"Lex, kalo lo mau mainin cewek itu. Lebih baik, buat gue aja. Gue bakal jaga dia, turunin ego lo, ini cuma taruhan antara lo sama Zidan dan Rafael. Jangan libatkan orang yang gak tahu apa-apa. Kebetulan gue juga suka sama cewek lo. Lo gak keberatan kan kalo cewek lo jadi milik gue?"
Ucap Virgo kala itu, saat Alex masih menjadi kekasih Cia. Saat itu Alex hanya mengabaikannya dan mengatakan 'terserah' pada Virgo. Tetapi saat ini, apakah Alex masih bisa bilang terserah? Tidak, ini masalah perasaannya dan perasaan kelima kakaknya.