F O U R T E E N

58.3K 6.4K 1.3K
                                    

Jujur author suka ngakak, kalo ngeliat komen kalian yang benci banget sama Alex😭🤣

Alex ganteng lho, yakin mau di musuhin?

Happy reading!! 📖

🍂🍂🍂

" Anak-anak, dua minggu lagi adalah hari ulang tahun sekolah kita, jadi bapak harap kalian dapat bekerja sama dengan baik, yaitu dengan berpartisipasi dalam ulang tahun sekolah serta menampilkan pertunjukan yang terbaik, karena seperti tahun-tahun sebelumnya, para awak media pasti akan selalu hadir, jadi sekali lagi bapak harap kalian dapat bekerja sama dengan baik. " Ucap pak Fendi sebagai kepala sekolah AIHS.

" Baik Pak!! " Jawab para murid serentak, pak Fendi pun menganggukkan kepala nya dengan senyum puas mendengar jawaban murid-murid nya itu.

Setelah nya, pak Fendi pun turun dari panggung aula.

Cia mengerucutkan bibir nya, dia merasa sebal karena sudah dari sejam yang lalu kepala sekolah nya berpidato, yang membuat Cia beberapa kali menguap dengan perasaan bosan.

Cia menyandarkan kepala nya, ke pundak Selvia yang berada di samping nya.

Selvia menoleh saat merasakan beban berat di pundak nya, dan mata nya segera mendapati Cia yang sedang membuka matanya dengan tatapan sayu. Selvia yang peka dengan rasa bosan Cia pun, mengangkat tangan nya untuk mengelus rambut sahabat yang sudah dia anggap adik nya itu pelan.

" Sabar, bentar lagi selesai kok " Hibur Selvia pada Cia yang langsung mendongakkan kepala nya.

Cia hanya mengangguk-angguk 'kan kepala nya paham.

Selvia tersenyum lembut pada Cia, lalu kembali memperhatikan ketua osis yang sedang berada di atas panggung aula dan sedang mengakhiri perkumpulan di aula.

" Baik, teman-teman semua, kalian dapat kembali ke kelas masing-masing, sekian terimakasih " Ujar suara berat milik seorang cowok dengan kulit eksotis serta wajah tampan yang merupakan ketua osis AIHS, Aldebaran Pratama.

Mendengar hal itu, para murid pun segera berhamburan keluar dari aula luas itu.

Selvia hampir saja mengumpat, karena salah satu murid tak sengaja menyenggol Cia hingga Cia terjatuh.

Cia mencebik 'kan bibir nya dengan wajah menahan tangis, tangan nya terangkat pelan untuk mengelus bokong nya yang terasa sakit.

Selvia yang melihat itu, antara ingin menolong Cia atau mencubit pipi Cia dengan gemas.

Tetapi Selvia tentu lebih memilih menolong Cia, dengan perlahan, Selvia pun membantu Cia bangkit.

" Kita ke kelas ya? " Tanya Selvia lembut pada Cia yang masih mencebik 'kan bibir nya.

Cia hanya mengangguk pelan sebagai respon, Selvia tersenyum lalu mereka pun segera berjalan menuju kelas.

" Grechia! " Cia menoleh, saat mendengar nama nya di panggil, Selvia pun ikut menoleh.

Selvia mengernyit kan dahi nya melihat cowok jangkung berjalan ke arah mereka berdua.

Transmigrasi Gadis Polos (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang