Selasa, 7 September 2021🍭
Happy reading!! 📖
•
•
•
Damian terlihat menghela nafasnya dengan perasaan gelisah, entah untuk yang ke berapa kalinya.
Memandang jam tangan yang terpasang di pergelangan tangannya, yang menunjukan pukul 15:00.
' Ini waktu nya! ' Batin Damian seraya tersenyum manis.
Damian memandang gerbang besar di depannya yang telah terbuka, menampilkan para murid yang berbondong-bondong untuk pulang, ada yang menunggu angkutan umum, ada pula yang memakai kendaraan pribadi.
Tiba-tiba Damian menepuk dahinya, dia lupa jika gadis itu pasti pulang bersama para kakaknya.
Dengan tekad yang kuat, Damian melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam sekolah itu.
Sedangkan para murid, terlihat heboh karena kemunculan Damian yang terasa begitu mencolok diantara muka-muka lesu para murid.
Tentu Damian menyadari pesonanya, tetapi dia tak memusingkan hal itu, yang dia inginkan adalah bertemu dengan gadis bakpao-nya.
Damian terus melangkah, tetapi dia tak tahu dimana letak parkiran sekolah ini.
Dan akhirnya, Damian memutuskan untuk bertanya dengan para gadis yang lewat.
" Permisi, letak parkiran dimana ya? " Damian bertanya dengan sopan, yang ditanggapi secara berlebihan oleh para gadis itu.
' Ihh... Ya ampun, dia senyum ke gue! Gue harus gimana.. '
' Lia mah sok banget, orang yang di tanyain gue kok'
' Udah wee.. Liat cogan-nya dah nunggu'
Damian mengangkat alisnya heran, melihat para gadis tidak menjawab pertanyaan nya, malah bergosip di depannya.
Dengan rasa sabar yang masih 85%, Damian kembali mengulang pertanyaan nya.
" Eh, kamu nanya aku ya? Maaf ya aku gak denger... Maaf ya.. " Sahut cewek dengan rambut pirang berwarna pink muda itu.
Damian refleks mengelus dadanya sabar, dan kemudian mengangguk untuk merespon ucapan cewek rambut pink itu.
" Aku anterin aja ya? Nanti kamu kesasar--kan gak lucu " Ujar cewek rambut pink itu lagi seraya menatap Damian lembut yang membuat Damian diam-diam bergidik ngeri, dia takut di kejar cewek gila lagi.
" G-gak usah! Lo kasih tau aja, dimana parkiran, buruan woi!! " Habislah sudah waktu Damian untuk menjadi cowok ramah dan lembut.
Cewek rambut pink bersama ketiga temannya bergidik ngeri, saat mendengar bentak-kan Damian.
Dengan rasa gugup serta takut yang menyelimuti cewek rambut pink itu, dia berkata dengan gugup.