T H R E E

113K 10.1K 410
                                    

Happy Reading! 📖

🌻🌻🌻


" Ciaa! Ayok bangun! Udah jam setengah tujuh, ntar kamu telat! " Seru Sekar mengetok pintu anak bungsunya itu.

Sedangkan Cia yang mendengar itu tersenyum lebar, dia sudah terbiasa bangun pagi di kehidupan lalu nya, jadi tanpa di bangun kan pun, dia akan bangun sendiri, dan sekarang dia sudah siap dengan seragam sekolahnya.

" Iya mah! Cia udah bangun kok"

Cklekk!

Mata Sekar membola sesaat, saat melihat anak bungsunya yang dulu suka sekali tidur seperti orang mati suri, bangun sendiri? Rekor terbaru untuk seorang Grechia Armadani Putri.

"Mah! " Cia melambaikan tangannya di depan ibunya yang sedang terdiam.

" E-eh! Kamu dah bangun? Yaudah ayok sarapan dulu, baru sekolah. " Ucap Sekar.

Sesampai nya mereka di ruang makan, sudah terdapat dua kakak laki-laki Cia yang seperti nya sedang menunggu Cia dengan duduk anteng.

" Yaampun Ciaa! Lo beneran Cia kan?! " Histeris Bima lebay saat melihat adik ter-imut nya bangun cepat.

" Ish! Emang kakak pikir aku siapa, kalo bukan Cia? " Cia mengerucutkan bibirnya kesal.

" Kakak tuh cum-"

" Berisik! " Ketus Farel yang dengan ajaib membuat Cia dan Bima terdiam.

Dengan itu sarapan pun berjalan dengan tenang tanpa Randi, ayah mereka, yang sedang sibuk akhir-akhir ini.

🌻🌻🌻

Alasky Internasional High School (AIHS)

Sebuah sekolah internasional yang selalu menghasilkan para murid berprestasi dan tentu berbakat pula.

Dari namanya tentu sekolah ini adalah sekolah untuk orang-orang yang berkecukupan lebih dan tentu dari keluarga kalangan atas.

Gedung megah berlantai enam yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang di butuhkan para muridnya.

AIHS di lengkapi dengan arena berkuda, kolam renang, lapangan biss ball serta arena olahraga lainnya.

Itu semua tentu, agar para murid nyaman dan betah.

Begitu pula Cia/Dhea yang pertama kali melihat sekolah semegah ini. Hanya kata 'wow' yang dapat dia ucapkan saat melihat sekolah baru nya.

Tetapi ketimbang mengagumi sekolah barunya ini, Cia/Dhea malah lebih tertarik dengan tatapan para murid yang melihat nya seolah sedang melihat hal yang menjijikkan.

Melihat itu tentu Cia tak nyaman, dan dengan segera menarik ujung kemeja Farel yang di keluarkan, dan sang empu yang kini sedang berjalan beriringan dengannya, tadi nya dengan Bima tapi entah kabur kemana anak itu. Sungguh kakak berbakti.

" Kak"

Farel menoleh pada adik nya yang terlihat risih dan gugup itu. Farel mengangkat alisnya bingung.

Transmigrasi Gadis Polos (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang