Epilog

53.9K 3.5K 164
                                    

Terlihat seorang wanita sedang berdiri di atas balkon memandang langit malam yang terang karena cahaya bulan purnama.

Wajah wanita itu pun bercahaya karena terkena cahaya bulan, membuat sosok nya semakin cantik.

"Apa mereka nyata atau memang hanya sebuah khayalan? Jujur, aku merindukan kalian..." ucap wanita itu seorang diri.

Angin malam berhembus pelan, membuat wanita itu memeluk dirinya karena rasa dingin yang menusuk pori-pori kulitnya.

Satu tahun berlalu semenjak dirinya bangun dari koma, terkadang saat dia seorang diri, ia akan melamun, mengingat kenangan saat dirinya masih berada dalam dunia yang terasa nyata itu.

Terkadang dia juga sulit percaya bahwa dirinya pernah hidup dalam sebuah cerita. Tetapi sekuat apapun dirinya menampik hal itu, nyatanya itu benar-benar terjadi pada dirinya.

Banyak peristiwa yang terjadi saat dirinya hidup dalam tubuh Grechia Armadani Putri, tidak ada sedikitpun rasa sesal dalam dirinya pada setiap peristiwa yang terjadi padanya saat itu.

Baginya itu sebuah pengalaman yang terasa menyenangkan, walaupun nyatanya sulit di pikirkan secara logika tentang apa yang terjadi padanya.

Merasakan dirinya pernah hidup dalam dua tubuh dengan identitas yang juga berbeda.

Dan sekarang dia telah kembali pada tubuh yang benar-benar sejati miliknya.

Perkenalkan dia adalah seorang Minty Vermalen, yang sudah berstatus sebagai seorang istri dan seorang ibu.

Wanita muda berumur 27 tahun yang telah memiliki seorang suami yaitu Altair Khazevi Aquos. Pria tampan berumur 30 tahun yang telah mengikat Minty dalam sebuah pernikahan yang telah berjalan lima tahun.

Kini dari pernikahan mereka, Minty telah melahirkan dua buah hati mereka. Orion Hageza dan Vierra Auren.

Sekarang kebahagiaan Minty benar-benar lengkap, tidak ada yang perlu di lupakan dari masa lalunya, semuanya hanya perlu di jadikan sebagai kenangan indah yang pernah terjadi dalam hidupnya.

Wanita itu tersentak saat merasakan sepasang lengan memeluk dirinya dari arah belakang.

"Kamu nggak tidur, hm?" tanya sosok yang sedang memeluk dirinya.

Wanita itu menggeleng, "tadi aku kebangun, jadi susah tidur lagi." jawabnya seraya mengelus punggung tangan Altair pelan.

Altair menghela nafasnya, lalu semakin mengeratkan pelukannya.

"Kamu harus tidur, sayang. Bukankah besok kamu akan mengantar Orion di hari pertama dia sekolah?" tanya Altair dengan dagu tertumpu di bahu istrinya.

"Ah ya, aku lupa. Dan bagaimana dengan dirimu, mengapa kamu bangun?" Minty balik bertanya.

Altair tertawa kecil, lalu menggigit kecil bahu istrinya, "pintar sekali kamu mengalihkan pembicaraan."

Minty tersenyum, "Altair, jika saat itu aku tidak akan tidak bangun lagi dari koma atau lebih tepatnya aku mati, apa kamu akan mencari pengganti ku?" tanya wanita itu mendongak menatap wajah suaminya yang juga sedang menunduk menatap dirinya.

Sorot tak suka berkilat di mata Altair, "tidak ada yang akan menjadi pengganti mu. Untuk apa kamu bertanya seperti itu, hm?" Altair mengusap pipi halus istrinya.

Minty menunduk, "entahlah, aku hanya ingin tahu." ucapnya pelan.

Altair mencium puncak kepala wanitanya, "kamu nggak perlu khawatir tentang hal itu sayang, ibu Orion dan Vierra hanya akan ada satu yaitu kamu."

"Lagi pula kamu sekarang telah berdiri di hadapanku jadi tidak ada yang perlu kamu cemaskan. Aku mencintaimu kamu tahu itu." Altair membalik tubuh istrinya untuk menghadapnya.

Mengusap pipi wanita itu lembut, yang ternyata basah karena air mata wanita itu.

Minty mengangkat kepalanya, "maafkan aku telah meragukanmu, Altair." sesal wanita itu kembali menunduk.

Tetapi kemudian dagunya diangkat pria itu, "tidak perlu meminta maaf, sayang. Kamu berhak merasa cemas akan hal itu." ucap Altair dengan sorot matanya menatap Minty penuh cinta.

Air mata Minty semakin deras, wanita itu pun memeluk erat tubuh prianya yang juga balas memeluknya.

"Aku mencintaimu, Altair."

Di temani cahaya bulan, kedua insan itu saling meluapkan rasa cinta mereka satu sama lain. Rasa saling percaya adalah dasar dari sebuah hubungan, terkadang seseorang memang akan meragukan orang yang di cintainya, karena itulah rasa saling percaya adalah hal yang penting dalam sebuah hubungan.

Kini berakhir sudah perjalanan waktu yang di alami Minty Vermalen, wanita itu telah kembali pada tempat yang seharusnya. Tetapi ini adalah awal untuk perjalanan hidup seorang Minty Vermalen bersama keluarga kecilnya.

♡END♡♡

Hai..., akhirnya kita sampai di akhir cerita ini.  Author sangat berterimakasih pada readers yang sudah menemani cerita ini dari awal sampai akhir.

Maafkan saya kalau endingnya kurang memuaskan.

Sekali lagi untuk kalian yang selalu mendukung cerita ini, saya benar-benar menyayangi kalian. Kalian adalah penyemangat saya di saat-saat saya down ingin berhenti melanjutkan cerita ini.

Kalian adalah alasan saya tetap bertahan melanjutkan cerita ini, dan akhirnya saya berhasil menamatkan cerita ini.

Good bye all...

Love you❤💙

Rab, 5 Januari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi Gadis Polos (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang