Happy Reading! 📖
(12:26), Minggu 29 Agustus 2021
🐳🐳🐳
Cia menatap cowok di depannya dengan bingung,
" Aldo? Kenapa bisa disini? " Cia bertanya sembari menatap Aldo yang tengah tersenyum lebar pada nya.
" Gue sekolah disini Cia " Aldo menjawab seraya mengedipkan satu mata nya pada Cia.
Cia terdiam sesaat, lalu kemudian tersenyum manis.
" Jadi, Cia bisa jadi temen Aldo dong? " Cia bertanya antusias.
" Tentu! Jadi pacar juga boleh! " Ujar Aldo tersenyum menggoda pada Cia.
" Ekhem! Macam-macam lo ama adek gue, hm? " Bima menatap Aldo sembari tersenyum bengis juga menyodorkan sebuah garpu di hadapan Aldo.
" G-gak lah bang! H-haha! " Aldo tertawa canggung sebagai respon dari ucapan Bima.
Cia hanya pun hanya menatap Bima dan Aldo yang sedang bercakap itu, lalu menoleh ke arah Farel yang juga menatap nya datar.
" Makan! " Titah Farel kepada Cia.
Mereka berempat memang sedang berada di kantin sekolah, tanpa Selvia.
Karena Selvia sedang izin sakit, dan setelah pulang dari sekolah, Cia berencana untuk menjenguk Selvia.
" Ga mau! Cia udah kenyang " Cia menepuk-nepuk perutnya yang sudah kenyang itu dengan pelan.
Farel hanya menaikan alis nya, lalu merogoh kantung plastik yang di bawa nya.
Farel menyodorkan satu susu kotak rasa Vanilla di hadapan Cia. Cia tersenyum manis, melihat susu kotak itu lalu mengambil nya dari tangan Farel cepat.
" Makasih kak Farel! " Ujar Cia antusias sambil memeluk Farel yang ada di samping nya.
" Hm " Farel mengelus rambut adik nya lembut.
Sedangkan Bima yang melihat adegan manis itu, mendelik tajam ke arah Farel.
" Heh! Rel kereta! Itu susu kotak gue yang beli ya, enak aja lo main kasih-kasih aje! " Seru Bima kesal, kesal karena Farel yang sudah curi start.
" Berisik! "
" Wah! Nih anak minta di hajar! " Ujar Bima
makin kesal." Kak Bima, gak boleh berantem, nanti banyak dosa " Ujar Cia menasehati Bima.
Bima yang mendengarnya lantas tersenyum manis,
" Iya-iyaa---Kakak nggak berantem kok " Ujar Bima seraya menatap Cia lembut.
Cia menganggukkan kepala nya mendengar itu,
" Cia duduk sini dong, disebelah kakak " Bima berujar dengan raut memelas lalu kemudian mendorong Aldo yang duduk di samping nya.
" Minggir lo curut! Adek gue mau duduk! " Bima mendorong bahu Aldo agar menyingkir dari bangku yang ada di sebelah nya.
Sedangkan Aldo yang di perlakukan seperti itu, hanya mengelus dada nya sabar.
" Cia sini duduk " Bima menepuk kursi sebelah nya yang sudah kosong.
Cia menganggukkan kepala nya dan akan segera berdiri jika saja tak ada tangan yang menahannya.
" Duduk! Ga usah banyak tingkah! " Ujar Farel seraya menatap tajam pada Bima.
Cia yang mendengar itupun hanya menuruti, sedangkan Bima yang melihat Cia kembali duduk di kursi nya hanya bisa menatap dengan perasaan dongkol.