T H I R T Y | F I V E

28.6K 3.6K 159
                                    

Jiwanya tidak pergi, tetapi hanya tertidur selama beberapa waktu, dan dia tidak menyangka jika jiwa lain akan menetap dalam tubuhnya. Jiwa asing yang memiliki kepribadian bertolak belakang dengannya. Polos dan tolol. Mungkin deskripsi yang tepat untuk kepribadian jiwa asing itu.

Awalnya dia berusaha memberontak, berusaha bangkit untuk mengambil alih tubuhnya kembali, tetapi seberapa kuat dia berusaha sesulit itu juga untuk tetap berusaha. Seolah ada sesuatu yang menahan dirinya untuk tetap diam memperhatikan.

Dia benci dengan jiwa asing yang dengan seenaknya mengendalikan tubuhnya tanpa bisa dia lawan. Selama itu, dia hanya diam memperhatikan dan merenungi. Melihat bagaimana lelaki yang dia cintai mengejar dirinya balik karena jiwa asing itu.

Melihat bagaimana kepribadian jiwa asing itu yang begitu bertolak belakang dengannya dapat menarik banyak perhatian. Dia tidak menyukai itu, tetapi dia tidak bisa berbuat apa pun.

Hingga akhirnya dia menyerah untuk berusaha bangkit, dan menjadi pengamat.

Adegan demi adegan dia lihat dengan berbagai macam perasaan yang menghampiri. Sedih, marah, bahagia, bingung dan benci. Semua rasa itu dia rasakan, melihat bagaiman jiwa asing itu merubah reputasi buruknya dan mengubah dirinya menjadi lebih baik.

Seiring waktu berjalan, sebuah kilasan seseorang mengalir deras padanya. Ingatan yang bukan miliknya, dan akhirnya dia mengetahui pemilik ingatan itu.

Itu adalah ingatan jiwa asing yang sekarang mengendalikan tubuhnya, Ardheana Milky. Gadis polos yang entah kenapa mulai dia terima kehadirannya, juga gadis polos yang mulai dia anggap sebagai adiknya.

Melihat bagaimana bajingan nya seorang Virgo yang mempermainkan dirinya dan Dhea seolah mereka berdua adalah boneka patung yang bisa di perlakukan sesuka hati. Dia tidak berjanji, tapi dia akan mencoba membalas perbuatan bejat lelaki tak tahu malu itu.

Hingga keterpurukan itu menghampiri jiwa Dhea, membuat jiwa gadis polos itu begitu lemah dan rapuh. Dia tidak mengetahui waktu kapan itu, saat dia merasakan sebuah sinar matahari yang menyengat dirinya. Seharusnya dia tidak merasakan hal itu, karena ... seharusnya Dhea yang merasakan sengatan cahaya itu.

Dan dia menyadari, jika jiwanya berhasil bangun dengan Dhea yang tertidur.

"Hai Andini ..."

Atensi Andini teralihkan saat mendengar suara jernih seorang gadis.

Benar saja. Tepat saat dia berbalik, maniknya mendapati seorang gadis yang sedang tersenyum lugu padanya. Ah, gadis polos ini.

Rencana yang dia lakukan pada gadis di hadapannya pada saat itu memang berhasil, tetapi sayangnya dia tidak mengetahui hasilnya. Andini tertawa puas dalam hati, gadis di hadapannya tentu sudah tidak perawan pastinya, dia begitu memuji dirinya.

Cia tersenyum sinis dalam hati, menatap Andini dengan tatapan rendah yang disembunyikan. Andini memang licik, tetapi sayangnya dia salah memilih lawan.

Jika Andini memang berniat menjebaknya, maka dia juga akan berlaku hal yang sama. Dia bukan gadis baik dengan hati seluas samudera. Seseorang berlaku buruk padanya maka dia juga akan membalasnya dengan buruk juga.

"Eh, ada apa nyariin gue Cia?" Tatapan Andini meneliti gaun yang di kenakan Cia dengan intens, dalam hati, Andini mengumpat pelan. Gaun yang di kenakan Cia adalah gaun yang di inginkan nya pada saat dia berada dibutik terkenal waktu itu, dan gaun itu juga hanya ada satu di Indonesia atau sebut saja limited edition. Tapi sayangnya, pada saat itu gaun cantik tersebut sudah dipesan lebih dulu. Sekarang Andini tahu siapa yang pemesan gaun yang sangat dia inginkan.

Transmigrasi Gadis Polos (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang