Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

4.7K 313 22
                                    

Biasakan memberi vote sebelum membaca.

Happy reading!

_________

Nay mama dan papa dalam perjalanan menuju Banjarmasin

Sebuah pesan dari aplikasi Whatsapp mengalihkan keasyikan Nayla yang tengah bergelung dengan selimut tebal. Akibat menangisi nasib buruk yang menimpanya, Nayla mendadak insomnia dan baru bisa memejamkan mata pukul 4 subuh. Melihat pesan ibu mertua yang mengatakan akan datang ke Banjarmasin membuat Nayla merasa sedikit lebih baik. Secercah harapan yang sempat hilang kini terlihat bertunas. Membuat perasaan galau yang menyerang hatinya sedikit terkikis.

Semalam Nayla memang menghubungi mama mertua yang selama ini dekat dengannya. Menceritakan semua yang dilakukan Mas Dika padanya. Walau bukan ibu kandung, Nayla sangat yakin jika sang mertua berada di pihaknya. Tidak ada yang bisa mengerti wanita selain wanita juga kan?

Nayla bergegas bangun dari pembaringan untuk mempersipkan kedatangan kedua mertuanya. Membersihkan rumah hingga memasak makanan kesukaan mereka.

Namun senyum yang mengembang di bibir Nayla sontak melayu saat melihat mama datang bukan hanya bersama papa. Tapi di belakang mereka ada Mas Dika dan Rini yang mengekori keduanya.

Perasaan Nayla tiba-tiba tidak enak. Di benaknya langsung muncul berbagai pertanyaan yang membuat kepala Nayla mulai pusing.

"Apa mungkin mama sudah tau semuanya? "tanya Nayla dalam hati.

Demi menghormati kedua mertuanya yang baru menginjakkan kaki di tanah Borneo, Nayla berusaha menahan emosi saat bertemu dengan Rini. Wanita yang menjadi selingkuhan suaminya tersebut. Jika saja tak ada mama dan papa diantara mereka Nayla pastikan akan menjambak habis rambut bergelombang pelakor itu karena sudah berani kembali menginjakkan Kakinya di rumah Nayla.

"Nay, Papa mama mau bicara serius," ucap papa membuka suara setelah kami selesai makan siang.

"Duduk dulu sini!" Mama dengan lembut menuntun anak menantu untuk duduk di sebelahnya setelah memasukkan piring kotor ke dalam sink. Dari ekor matanya, Nayla melihat Rini meneruskan pekerjaan tersebut. Tangannya tampak lincah menyabuni piring-piring bekas makan mereka satu persatu.

Dasar carmuk!

"Sebelumnya papa minta maaf yang sebesar-besarnya jika Dika telah menyakiti hati kamu." Papa mulai membuka pembicaraan dengan suara yang terdengar bijak.

Papa dan mama memang the best! Bisik hati Nayla gembira. Nayla sempat bersorak di dalam hati sebelum mendengar apa yang papa ucapkan setelahnya.

"Namun ada baiknya kamu tidak menyalahkan Dika sepenuhnya,"lanjut papa kemudian.

Mata Nayla mengernyit mendengar ucapan terakhir papa. "Maksud papa apa, ya?" tanyanya menyelidik pada mertua yang selama ini selalu dihormatinya itu.

Hening! Sepertinya papa sedang berpikir jawaban apa yang harus dilontarkannya pada Nayla yang kini tengah menatapnya meminta penjelasan.

"Maksud papa, Dika melakukan hal tersebut karena merasa semakin hari rumah tangga kalian semakin hambar." Kini suara mama terdengar membela kesalahan yang anaknya buat.

Tatapan Nayla beralih pada mama.

"Belum lagi anak yang menjadi pelengkap rumah tangga kalian tak kunjung hadir," lanjut wanita dengan tiga orang cucu itu menambahkan.

"Benar begitu, Mas?" tanya Nayla pada Mas Dika yang duduk di samping papa.

Hatinya terasa nyeri saat melihat Mas Dika mengangguk membenarkan apa yang barusan diucapkan sang mama.

Mas OB, I Love You! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang