Jangan lupa berikan vote dan komentar sebagai bentuk penghargaan kepada penulis!
Happy reading!
🍁🍁🍁
Daven menatap lembut sosok yang kini sedang meringkuk dengan nyaman di pelukannya. Dengan gerakan sangat pelan pria tiga puluh tahun itu menarik selimut untuk menutupi bahu sang istri yang sedikit terbuka agar hawa Ac tidak langsung mengenainya. Setelahnya dengan gerakan lembut ia merapikan anak rambut yang menutupi sebagian wajah cantik wanitanya tersebut. Perlahan senyum manis terbit di bibirnya kala mengingat kembali kejadian tadi malam.
"Maafkan aku, Sayang! Karena tidak bisa menepati janji," lirih Daven mengecup lembut pucuk kepala Nayla yang masih terlelap berbantal lengan sang suami. Janji untuk tidak menyentuh Nayla sebelum sang istri mengatakan cinta padanya tak dapat Daven tepati. Melihat Nayla yang putus asa serta emosi di dada saat tau apa yang Andika lakukan pada istrinya memaksa Daven mengambil keputusan cepat dan penuh resiko tadi malam. Egonya sebagai seorang laki-laki terusik dan tak terima jika ada sedikitpun jejak laki-laki lain di tubuh istri yang ia cintai.
"Sayang aku benar-benar mencintaimu! Kuharap kamu tidak menghancurkan hatiku,"bisik Daven sebelum kembali mencuri satu kecupan di pipi Nayla yang bersih sebelum bangkit dari pembaringan untuk membersihkan diri di kamar mandi.
Tiga puluh menit berselang, Nayla membuka mata saat suara alarm dari ponselnya berbunyi. Perlahan ia berbalik dan mendapati tempat di sebelahnya sudah kosong tak berpenghuni.
Jadi tadi malam cuma mimpi?
Suara alunan ayat suci Al-qur'an yang mampir di telinganya membuat Nayla penasaran kemudian mencari letak sumber suara. Sedetik kemudian Senyum manisnya mengembang saat mendapati jika suara indah yg ia dengar bersumber dari sosok yang tengah duduk di atas sajadah sambil memegang mushaf. Ia lagi-lagi terpana dengan suara Daven yang sangat merdu saat melantunkan kalam-kalam ilahi . Satu dari banyak hal yang membuatnya yakin jika menambatkan hati pada sosok tersebut bukanlah hal yang salah. Ia seorang sad girl yang sempat berpikir jika Allah tak adil terhadap hidupnya nyatanya dipertemukan semesta dengan Syamil Davendra Akratama, sosok yang selalu membuatnya aman dan nyaman jika bersamanya. Lalu bagaimana mungkin ia bisa menyangkal jika kini seluruh hatinya berhasil Daven rebut?
"Sudah bangun?" Daven yang sadar jika tengah diperhatikan memutuskan untuk mengakhiri tilawahnya lalu menghampiri Nayla yang tetap cantik meski baru bangun tidur.
"Jadi yang tadi malam bukan mimpi?" gumamnya sambil diam-diam tersenyum menatap Daven yang tampak sangat tampan dengan baju muslim dan sarung yang di pakainya.
"Kenapa?"
"Eh enggak, Mas! jam berapa?" jawab Nayla mendadak gugup saat mata mereka bertemu.
"Sebentar lagi azan subuh. Mau solat berjama'ah?" tanya Daven dan dijawab Nayla dengan anggukan cepat. "Mas balik badan,"pinta Nayla meringis malu.
"Buat apa?" tanya Daven sok polos bagai anak umur empat tahun. Diam-diam senyum nakalnya terbit melihat wajah Nayla yang memerah.
"Aku mau ke kamar mandi," jawab Nayla memperjelas ucapannya.
"Ngapain aku harus balik Badan segala?" Daven yang mengerti maksud Nayla justru semakin semangat mengerjai istrinya itu.
"Mas Daven ihhh...kan malu." Nayla menjawab sambil menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Bukannya aku sudah melihat semuanya semalam?" tanya Daven terkekeh geli dengan kelakuan istrinya itu.
Melihat Nayla yang masih merasa malu padahal mereka adalah suami istri membuat Daven semakin gemas dengan salah satu keturunan Hawa tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas OB, I Love You! (TAMAT)
ChickLitKehidupan indah bak drama Korea romantis seorang wanita bernama Nayla harus hancur akibat kedatangan seorang wanita yang berhasil menggoda suaminya. Hatinya bagai hancur berkeping-keping saat tak sengaja melihat suaminya bersama wanita itu selingkuh...