Hai! Biasakan memberi vote sebagai penghargaan kepada penulis.
Happy reading!
➖➖➖➖➖
Hujan masih setia mengguyur bumi bahkan hingga jam menunjukkan pukul setengah tiga dinihari. Hal yang membuat sebagian orang semakin erat memeluk guling serta bergelung dengan selimut tebal.
Nayla membuka jendela kamarnya sedikit untuk melihat keadaan halaman rumah yang basah kuyup akibat curah hujan yang seakan tumpah dari atas langit. Musim hujan memang sudah menyambangi Indonesia sejak dua bulan yang lalu. Berita banjirpun sudah ramai menghiasi layar kaca. Daerah yang paling sering menjadi sorotan tentu saja ibu kota Jakarta yang setiap tahunnya menjadi langgan banjir. Padahal di belahan Indonesia lainnya banjir juga melanda. Tak terkecuali daerah Kalimantan yang sempat membuat Nayla heran bukan kepalang.
Selama ini dia tau Kalimantan terkenal sebagai paru-paru dunia. Sebagian besar wilayahnya adalah hutan belantara yang kata kebanyakan orang masih perawan. Sungguh amat tidak mungkin jika daerah yang terkenal dengan hutan rimbunnya sampai diterjang banjir.
"Sekarang hutan kami sudah banyak ditebang, Nay!" keluh Bu Ida tetangga Nayla saat dirinya menanyakan kabar.
"Harusnya ditanami lagi kan, Bu, biar gak gundul. Reboisasi lah istilahnya." sahut Nayla ikut prihatin. Walau hanya tinggal beberapa tahun di Kalimantan dirinya merasa jika pulau tersebut sudah menjadi rumah kedua untuknya.
"Harusnya sih. Tapi sayangnya bukannya ditanami lagi hutan kami justru dikeruk karena di dalamnya terdapat sumber batu bara yang membuat siapa saja tergoda," jawab Bu Ida dengan nada terdengar kesal dengan keadaan Kalimantan saat ini.
Nayla tersadar dari lamunannya tentang Kalimantan ketika percikan air hujan mengenai wajahnya. Buru-buru dirinya menutup jendela kamar agar terhindar dari percikan air hujan dan hawa dingin yang menyerang.
Setelahnya, wanita berambut panjang itu beranjak dari kamarnya menuju kamar mandi yang terletak di belakang dapur. Air wudhu yang membasahi wajahnya serta merta melenyapkan kantuk yang tadi sempat membuatnya malas untuk bangun dari tempat tidur.
Beberapa menit kemudian sosok Nayla sudah tampak khusuk mendirikan solat malamnya di antara rintik hujan yang terdengar semakin deras. Bukannya terganggu, rintik hujan yang turun dari atas justru menambah suasana solat malamnya kali ini terasa syahdu dari biasanya. Hatinya terasa damai saat kedua kaki dan kepalanya terletak sejajar di atas sajadah ditambah dengan backsound alami yang menemaninya membuat dirinya merasa sangat dengan dengan sang kholik.
Setelah bermujat panjang pada Allah Nayla merasa sedikit lega. Diraihnya sebuah kotak yang ada di atas kasurnya kemudian dibukanya perlahan.
"Bismillah," ucapnya perlahan memasang sehelai kain untuk menutup rambut panjangnya.
Nayla tertegun sejenak menatap bayangnya yang ada di dalam cermin. Rambut panjangnya kini tak tampak lagi karena telah tertutup sehelai kain yang disebut sebagai kerudung. Kain panjang itu bukan hanya menutup seluruh rambutnya tapi juga menutup leher hingga dadanya.
Sebenarnya sejak satu bulan yang lalu Nayla ingin mengenakan kerudung. Hatinya tergugah saat melihat sosok Cinta yang sangat anggun mengenakan busana syar'i lengkap dengan kerudungnya. Nampak sejuk dipandang mata. Terlebih beberapa minggu ini kebetulan di pengajian yang dihadirinya mengangkat tema tentang hijab.
"Sebaik-baik love your self adalah menjaga diri dari api neraka," ucap ustadzah Hasanah lembut namun mampu membuat hati Nayla seakan tertusuk puluhan bahkan ratusan belati. "Salah satunya caranya yaitu dengan menutup aurat,"lanjutnya kemudian membaca beberapa ayat Al-Qur'an sebagai dalil tentang wajibnya seorang wanita yang telah balig untuk menutup auratnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas OB, I Love You! (TAMAT)
ChickLitKehidupan indah bak drama Korea romantis seorang wanita bernama Nayla harus hancur akibat kedatangan seorang wanita yang berhasil menggoda suaminya. Hatinya bagai hancur berkeping-keping saat tak sengaja melihat suaminya bersama wanita itu selingkuh...