Biasakan memberi vote sebelum membaca!
Happy reading!
🍁🍁🍁
Daven dan Nayla duduk pasrah bagai pesakitan di depan papa dan mama yang nampak menanti penjelasan dari keduanya. Baik Daven maupun Nayla tak berkutik dan hanya bisa menunduk takut bagaikan dua sejoli yang kedapatan penduduk tengah bebuat mesum di ladang jagung. 😂
"Jadi benar kalian enggak kumpul k*bo?" tanya papa kembali dengan tatapan menyelidik pada kedua anak manusia yang tengah menunduk itu.
"Iya, Pa," jawab Daven untuk kesekian kalinya.
"Jangan bohong kamu, Dave!" Papa masih saja meragukan jawaban Daven walau sang anak sudah menjawab dengan jujur.
"Ngapain aku lama-lama di pesantren kalau tidak bisa membedakan mana halal dan mana yang haram," jawab Daven. Ia kini sudah mulai mampu menguasai diri yang sempat terkejut bukan main dengan kedatangan tamu tak diundang di apartemennya sepagi ini. Belum lagi tuduhan nista yang sempat sang papa lemparkan padanya sukses membuatnya terbatuk-batuk akibat tersedak ludah sendiri.
"Dasar anak nakal! Bisa-bisanya kamu nikah tanpa memberi kabar pada orang tua. Kami ini kamu anggap apa, Dave?" Suara papa yang kesal sangat kentara ketika mendapati sang anak sudah menikah diam-diam tanpa sepengetahuannya.
"Dave minta maaf!" ucap Daven tak ingin membantah. Percuma mengemukakan alasan yang pada akhirnya akan membuat mereka kembali berseteru. Hal yang saat ini sangat Daven jauhi.
"Papa tidak mau tau, sekarang juga urus secepatnya buku nikah kalian di KUA," Perintah papa terdengar tak menerima bantahan apapun.
"Iya, Pa! Buku nikahnya masih dalam proses," jawab Daven yang akhirnya bisa membuat pak Faisal sedikit bernafas lega.
"Dan secepatnya antar papa dan mama menemui orang tua Nayla untuk meminta maaf karena belum sempat silaturrahmi pada mereka." Kini suara mama yang terdengar menambahkan.
"Iya, Ma, besok Daven akan bawa papa dan mama silaturrahmi ke rumah mertua Daven," sahut Daven mengangguk cepat sebelum omelan panjang mama terdengar jika ia menolak dengan dalih kesibukan.
"Dan buat kamu Nayla. Papa dan mama minta maaf karena sejak awal tidak tau jika kamu adalah istri dari Daven yang selama ini dirahasiakannya." Suara papa terdengar melembut ketika berbicara pada Nayla yang justru menunduk dalam.
"I-iya, Pa," angguk Nayla terdengar gugup.
"Dalam kasus ini kamu tak salah sama sekali, Nak. Davenlah yang harus disalahkan karena tidak mengenalkan kamu lebih awal." Mama dengan lembut menggenggam tangan Nayla yang terasa sangat dingin.
"Anak nakal!" Papa kembali menonjok bahu Daven dengan senyum mengembang sebagai tanda jika ia tengah berbahagia karena anak keduanya sudah kembali mau membuka hati.
Daven sendiri merasa lega karena kini orang tuanya dengan hati terbuka menerima pilihan anaknya. Walau menikahi Nayla sebenarnya adalah salah satu bentuk balas dendam Daven pada sang papa yang kala itu bersikeras akan memilihkan jodoh untuknya.
"Papa dan mama sudah sarapan?" tanya Daven mengalihkan topik pembicaraan.
"Belum, kami buru-buru membuntuti Cinta yang katanya akan mendatangi kamu di apartemen," jawab papa tertawa bangga karena akhirnya bisa mengetahui apartemen yang Daven huni selama ini.
"Lalu Cintanya di mana sekarang?"
"Tadi setelah memencet bell ia buru-buru kabur karena takut kamu marahi." Mama tak ingin ketinggalan bercerita sambil tertawa geli mengingat wajah kaget Cinta saat mendapati kedua orang tuanya berdiri di belakangnya menunggu pintu unit apartemen Daven terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas OB, I Love You! (TAMAT)
ChickLitKehidupan indah bak drama Korea romantis seorang wanita bernama Nayla harus hancur akibat kedatangan seorang wanita yang berhasil menggoda suaminya. Hatinya bagai hancur berkeping-keping saat tak sengaja melihat suaminya bersama wanita itu selingkuh...