Biasakan memberi vote sebelum membaca!
Happy reading!
🍁🍁🍁
Tak ada hal yang membingungkan bagi Nayla saat pagi ini langkahnya sampai di pantry dan mendapati Bang Asrul memberikan pengumuman pada seluruh OB dan cleaning service untuk ikut berkumpul di aula yang terletak di lantai tiga.
Dari kabar yang santer terdengar hari ini pemilik perusahaan Arkatama Grup Faisal Arkatama yang baru datang dari Malaysia akan memperkenalkan pimpinan baru menggantikan pak Hanif yang akan mengambil alih perusahaan di Malaysia bersama dengan sang ayah.
"OB ama cleaning service emang kudu hadir juga, Bang?" tanya Nayla yang baru saja mengambil tempat duduk di samping Mia.
"Iya, kirain remah-remah rengginang kek kita gak perlu ikutan juga," sahut Mia menambahkan diikuti anggukan teman-teman lainnya.
"Ini perusahaan pak Faisal, Coy. Setiap ada acara pasti semua karyawan harus hadir. Tak terkecuali pegawai rendahan seperti kita," jawab Bang Asrul menanggapi. "Pak Faisal tak pernah membeda-bedakan semua karyawannya kalo kalian mau tau,"lanjutnya.
Tiga detik setelah Bang Asrul menyelesaikan ucapannya sebuah kepala menyembul dari balik pintu pantry, Pak Imam kepala bagian acounting.
"Masih di sini aja kalian?" tanya pak Imam. "Ayo ke depan! Mobil Pak Faisal sudah sampai." Tanpa menunggu jawaban, Pak Imam terlebih dahulu pergi menuju aula diikuti oleh Bang Asrul dan yang lainnya tak terkecuali Nayla yang buru-buru merapikan penampilannya agar terlihat rapi.
"Biasa aja, Nay! Cuma mau lihat anak pak Faisal dong ini. Bukan mau ketemu anak raja Berunai," kekeh Mia pada Nayla yang langsung tersadar.
"Iya juga, ya. Ngapain gue repot?" Nayla tergelak sambil berjalan di samping Mia yang menggandeng tangannya.
Aula yang mereka datangi ternyata sudah dipenuhi dengan karyawan dari berbagai divisi. Semuanya berbaris rapi menunggu kedatangan dua bintang utama pagi ini. membuat Nayla dkk sedikit minder. Mereka memutuskan untuk berdiri di sudut paling ujung, satu-satunya tempat yang tersisa.
"Kok dandanan mbak-nya pada heboh ya?" Mia menatap heran pada para pegawai wanita yang hari ini nampak berpenampilan maksimal. Bertolak belakang dengan dirinya dan Nayla yang tampil ala kadarnya.
"Katanya yang bakal dikenalin ini anak kedua pak Faisal itu, Mi." Bisik Bang Asrul pada Mia dan Nayla. "Pak Davendra Arkatama."
"Oya?" sahut Mia antusias. "Ya tapi ngapain juga dandan heboh gitu? Bukannya pak Daven itu udah taken," cerocos Mia yang membuat mbak Rita dari divisi marketing mendelik kesal ke arahnya.
"Ya udah lah, Mi. Biarin aja." Kini Nayla tak bisa tidak ikut berkomentar.
Saat pintu aula terbuka semua mata tertuju pada satu titik. Sosok Faisal Arkatama yang sudah berumur namun masih energik tersenyum hangat pada seluruh karyawan yang hadir menyambutnya.
"Selamat pagi semuanya!" Suara berwibawa Faisal Arkatama terdengar saat mengucapkan selamat pagi.
"Pagi, Pak!" Jawab seluruh karyawan serentak.
"Maaf kalau kedatangan saya di pagi ini membuat kalian sedikit terganggu," ucap pak Faisal yang tentu saja dijawab gelengan kepala oleh seluruh karyawannya pertanda jika mereka tak keberatan sedikitpun dengan waktu mereka yang sedikit tersita.
"Hari ini saya akan memperkenalkan pemimpin perusahaan baru kalian. Anak kedua saya yang dulunya sempat mengambil alih tampuk kekuasaan perusahaan cabang Malaysia." Tanpa basa basi panjang Pak Arkatama langsung menyampaikan maksud dan tujuannya datang sepagi ini.
Dari ekor matanya, Nayla melihat sebagian besar pegawai wanita berbisik-bisik. Mereka tampaknya sangat penasaran dengan sosok yang akan segera diperkenalkan oleh pak Faisal Arkatama. Beberapa dari mereka tampak kembali memperbaiki penampilan mereka dari atas sampai bawah agar tampak sempurna tanpa cela.
"Lo gak mau perbaiki penampilan, Nay?" Suara Mia berbisik membuat Nayla terkekeh. Tampaknya Mia juga melihat apa yang Nayla pernatikan sejak tadi.
"Cuma mau ketemu boss. Bukan ketemu Lee Jong Suk," jawab Nayla asal dengan menyebutkan salah satu aktor korea yang membuat anak perawan menjerit histeris dengan wajah good looking-nya.
"Ya kali aja boss-nya mirip Lee Jong Suk," balas Mia tak kalah absurd. Gadis ceriwis itu memang fans berat aktor Korea tersebut.
"Gue bakal bilang kalau nama gue Yoona," pangkas Nayla cepat.
Jawaban terakhir Nayla benar-benar membuat Mia terbahak. Gadis itu menutup mulutnya dengan tangannya kuat agar suara tawanya tidak terdengar. Beruntung mereka berada tempat paling ujung sehingga tak terlalu menjadi pusat perhatian.
"Please welcome putra kedua saya, Syamil Davendra Arkatama."
Suara tepuk tangan riuh menyambut munculnya sosok dari balik pintu. Pria dengan tinggi kurang lebih 180 cm yang mengenakan setelan formal itu tersenyum pada seluruh pegawai yang hadir. Kasak kusuk semakin tampak ketika Davendra memperkenalkan diri dengan suara yang membuat kaum hawa menjerit-jerit kesetanan.
"Sumpah gue berasa ikut fanmeeting nya BTS,"ucap Nayla pada Mia yang kini tengah ikut ternganga di sampingnya.
Bang Asrul yang berdiri di samping Nayla berbisik lirih, " gue kok rada familiar, ya sama mukanya."
Nayla memandang sosok yang kini tengah berjalan beramah tamah pada seluruh pegawai yang hadir. Semakin dekat sosok yang tampil dengan kemeja putih lengkap dengan jas hitam itu ke arahnya, Nayla semakin sadar jika apa yang Bang Asrul katakan satu menit yang lalu bukan hanya halusinasi pria tiga puluh tujuh tahun itu semata. Nayla juga merasa jika dia pernah bertemu sebelumnya dengan sosok super tampan tersebut namun tak tau entah dimana.
Sibuk berusaha mengingat tentang sosok yang dirasanya familiar tersebut, membuat Nayla tak sadar jika sosok yang membuat pikirannya penasaran kini sudah berada di depan para pegawai OB dan celaning service. Ketika mata mereka bertemu saat itu juga Nayla sadar jika dirinya sangat mengenali sosok yang ada di depannya saat ini.
Dia?
Syamil Davendra Arkatama terdiam di tempat saat matanya bertemu dengan sepasang mata indah yang tadi pagi menatapnya hangat. Sayang saat kini mereka kembali bertemu, tatapan hangat yang dilihatnya tadi pagi berganti dengan tatapan dingin yang menciptakan rasa menggigil di seluruh tubuh.
Nayla sendiri merasa kepalanya tiba-tiba pusing saat sekelebat slide demi slide kebersamaannya dengan sosok di depannya terpampang nyata di benak. Pria yang selama beberapa bulan ini menjadi pelindungnya hingga membuatnya jatuh cinta ternyata adalah seorang pewaris tahta Arkatama grup yang menjadi tempat dirinya mengais rejeki.
Ini gila! Benar-benar gila!
"Kamu tidak apa-apa?" Suara pak Faisal terdengar saat melihat salah satu karyawannya tampak pucat ketika bertatap muka dengan Daven.
"Saya baik-baik saja, Pak. Hanya sedikit pusing," jawab Nayla kini memilih untuk menunduk agar bisa menghindar dari tatapan mata Daven yang membuatnya hampir pingsan.
"Asrul tolong antar mbak-nya ke pantry untuk istirahat," pinta pak Faisal pada Bang Asrul yang berdiri di samping Nayla. Dengan sigap senior Nayla tersebut mengangguk laku meminta Mia untuk menggandeng Nayla kembali ke pantry.
🍁🍁🍁
Hah! Akhirnya terbongkar sudah semuanya!
Terimakasih buat kalian yang tak lelah memberi semangat dan dukungan!
Sampai jumpa!
Martapura, 13 September 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas OB, I Love You! (TAMAT)
ChickLitKehidupan indah bak drama Korea romantis seorang wanita bernama Nayla harus hancur akibat kedatangan seorang wanita yang berhasil menggoda suaminya. Hatinya bagai hancur berkeping-keping saat tak sengaja melihat suaminya bersama wanita itu selingkuh...