Demi Bapak!

3.9K 274 10
                                    

Biasakan memberikan vote dan komentar sebagai penghargaan kepada penulis.

Happy reading!

➖➖➖

Nayla menghela nafas panjang setelah beberapa menit menunggu angkot namun salah satu transportasi masal itu tak kunjung datang. Sedangkan driver ojol yang dipesannya tiba-tiba mengcancel tanpa alasan yang jelas. Kenyataan yang membuatnya semakin kesal karena tak dapat sampai ke rumah sakit dengan cepat. Di tengah kekesalannya Nayla akhirnya memutuskan berjalan kaki sembari menunggu angkot atau taksi yang lewat.

Berkali-kali wanita yang sedang gundah itu mengacak-acak rambutnya frustasi. Belum lagi ucapan Syamil beberapa menit yang lalu membuat mood-nya semakin buruk.

Nayla tak menyangka jika Syamil yang selama ini tampak sopan dalam menjaga sikap dan perkataannya nyatanya adalah satu-satunua orang yang memandang rendah dirinya yang menyandang status sebagai janda. Sungguh sempit sekali pikiran OB cupu tersebut!

Dulu Nayla mengira saat bercerai dengan mantan suaminya dirinya akan bebas dari rasa sakit yang mendera. Tak akan ada lagi air mata. Sayang dirinya lupa setelah hakim mengetuk palu dipengadilan agama selain sebagai tanda jika dirinya sudah bebas dari ikatan pernikahan ketukan palu tersebut juga pertanda dirinya resmi menyandang  status baru sebagai janda.

Menyandang sebutan sebagai seorang janda nyatanya tak membuat Nayla tenang. Impian menjalani hidup seperti sedia kala setelah perceraian setengah tahun yang lalu nyatanya tak berjalan semulus keinginannya.

Di mata sebagian orang janda sangat identik dengan bibit pelakor dan wanita penggoda. Mereka menganggap janda adalah ancaman yang suatu saat bisa saja akan menghancurkan keutuhan rumah tangga mereka. Padahal tak semua janda seperti yang mereka pikirkan. Masih banyak wanita yang walaupun menjadi janda masih tetap menjaga harga dirinya, menjaga dengan baik kehormatannya sebagai wanita.

Seperti Nayla misalnya, walaupun menyandang status janda, dirinya sama sekali tak berminat menjadi perusak rumah tangga orang lain. Terlebih setelah Cinta yang kini menjadi teman baiknya sering mengajak belajar tentang islam. Mengikuti beberapa pengajian dalam sepekan.

Sedikit demi sedikit Nayla putuskan untuk menutup auratnya setelah mendengar tausiyah seorang ustadzah yang mengatakan jika menutup aurat itu hukumnya wajib. Dengan dalil kuat yang beliau kutip langsung dari Al-qur'an semakin membuatnya mantap untuk berhijrah menjadi lebih baik.

Sayang walapun sudah sedikit demi sedikit membenahi pakaiannya agar tak terlalu mengumbar aurat masih saja ada beberapa orang yang kadang mencibir karena status jandanya. Contohnya Syamil dan Salah satu tetangganya bernama Mbak Dian yang tinggal di ujung gang. Wanita keturunan Jawa itu sering kali melengos saat tanpa sengaja mereka bertemu di warung sayur Mak Romlah.

"Denger gak, Jeng, itu si Ulfa cerai sama suaminya yang PNS itu." Suatu hari Nayla mendapati Mbak Dian membuka percakapan di warung Mak Romlah saat beberapa ibu-ibu tengah asyik memilih sayur mayur.

"Masa sih, Mbak?"

"Kok bisa?"

"Sebabnya apa?"

Warung sayur yang tadinya ramai dengan percakapan tentang sayuran dan kebutuhan pokok yang naik turun harga kini berubah menjadi perbincangan hangat dengan tema perceraian Kak Ulfa yang tinggal beberapa rumah dari kediaman Nayla.

"Biasa... Suaminya selingkuh ama teman kantornya," jawab Mbak Dian berbisik-bisik

"Kasian ya Ulfa," desah Bu Yuni.

"Heran perempuan cantik seperti Ulfa saja masih bisa ditinggalin. Dasar cowok kampr*t," sahut Bu Jatmiko berapi-api.

"Saya heran, sebohay apa sih janda yang bisa bikin suaminya ulfa berpaling?" ucap Mbak Dian geleng-geleng kepala.

Mas OB, I Love You! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang