Rencana Rini

4.1K 253 30
                                    

Biasakan memberi vote sebelum membaca.

Happy reading!

➖➖➖➖➖


Rini Mayanti. Janda kere yang sudah naik kelas karena berhasil merebut suami sahabatnya sendiri itu kini masuk ke apartement yang mereka tempati dengan rasa kesal mendalam. Pertemuan dengan sosok perempuan di masalalu membuat Dika agak sedkit berubah. Dari sorot matanya yang tampak berbinar membuat Rini semakin sadar jika di dalam hati suaminya itu masih terukir nama Nayla sang mantan istri. Merasa kesal Rini memutuskan untuk pergi meninggalkan Dika saat sosok suami barunya itu masuk ke dalam ruangan direktur.

"Sialan! Aku harus menyingkirkan Nayla secepatnya dari hidup Mas Dika," ucapnya dengan nada geram bukan main.

Nayla juga sudah membuat hidupnya tak lagi tentram. Semua tetangga komplek kompak menjauhinya. Bahkan ada yang terang-terangan menyindirnya saat tanpa sengaja mereka bertemu di sebuah acara.

"Istri itu banyak tugasnya, Jeng. Selain harus jaga anak, suami juga harus dijaga." Terdengar ucapan seorang tetangga dengan busana corak sasirangan khas Kalimantan Selatan saat dirinya memilih menu yang akan disantap di sebuah pesta pernikahan.

"Wah suami udah gede ngapain dijaga, Bu? "tanya teman yang berdiri di sampingnya.

"Karena jaman sekarang penculik bapak-bapak lebih menakutkan daripada penculik anak-anak, Jeng," jawab si ibu dengan nada yang agak keras. Beberapa tamu undangan sempat menoleh ke arah asal suara ibu-ibu tersebut.

"Wah... Seram sekali ya, Bu."

"Makanya, jeng. Itu tuh yang masih segar diingatan beberapa waktu yang lalu rumah tangga Mbak Nayla dan suaminya harus berakhir di meja pengadilan agama karena suaminya digondol pelakor."

"Dasar pelakor gak ada akhlak. Suami orang malah diembat. Seneng banget kayaknya punya kavlingan di neraka," sahut ibu dengan gamis syar'i berapi-api.

"Mungkin karena gak sanggup beli kavlingan di dunia. Makanya dia milih kavling neraka dari pada gak ada." Suara tawa ibu-ibu tersebut meledak dan seakan memecahkan gendang telinga yang Rini miliki.

Entah kehadirannya tak nampak oleh ibu-ibu tersebut. Atau malah mereka sengaja mengobrol dengan tema tersebut agar Rini merasa tersindir dan menganggap jika Rini adalah sosok tak kasat mata. Yang jelas hal tersebut membuat parasnya merah padam.

Rini meletakkan kembali sendok dan garpu di sisi piring yang sudah diisinya dengan sajian prasmanan. Nafsu makannya tiba-tiba menguap setelah telinganya mendengar nyinyiran ibu-ibu yang terang-terangan menyindirnya. Padahal kejadian itu sudah beberapa bulan terjadi namun emak-emak komplek sepertinya memang benar-benar menjadi pakar sejarah yang tak pernah lupa dengan detail kejadian tersebut.

"Mas Ayo pulang." Tanpa menunggu lama Rini menghampiri Dika yang tengah bercakap-cakap dengan pak Rt.

"Kamu sudah makan?" tanya Dika bingung saat Rini menghampirinya dengan raut wajah masam.

"Udah gak nafsu," jawabnya sambil menarik tangan Dika tanpa sempat pria itu berpamitan dengan sang pemilik hajat."

"Maaf Pak Rt, saya duluan," ucap Dika pada Pak Rt yang menatap mereka bingung.

"Oh iya! Silahkan Mas Andika." Dengan ramah pak Rt mempersilahkan dua orang tersebut berlalu dari hadapannya.

"Pokoknya aku gak mau tinggal di komplek ini lagi, Mas!" rajuk Rini saat mereka sampai rumah. Dengan kaki menghentak kesal wanita itu masuk ke dalam rumah yang dulu pernah Dika tempati dengan mantan istrinya.

Mas OB, I Love You! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang